Jakarta, CNN Indonesia -- Cheppy Wartono, mantan anggota DPR RI yang kini menjadi anggota Tim Transisi, mengatakan bahwa parameter keberhasilan Tim Transisi adalah menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memilih pengurus baru PSSI, menggulirkan kembali kompetisi, dan juga agar Indonesia tidak diberi sanksi oleh FIFA.
Hal ini disampaikan Cheppy ketika bertemu dengan perwakilan suporter klub-klub di Indonesia yang menyatakan dukungannya kepada Menteri Pemuda dan Olahraga melalui aksi damai sekaligus menyampaikan aspirasi kepada Cheppy dan Staf Khusus Menpora Bidang Keolahragaan M. Khusen Yusuf di gedung Kemenpora, Sabtu (23/5).
"Aksi ini kami lakukan untuk menunjukkan bahwa Menpora tidak sendirian dalam menghadapi konflik dengan PSSI," ujar Helmi Atmaja, ketua Forum Diskusi Suporter Indonesia (FDSI). "Apalagi setelah kami melihat ada beberapa pihak yang tidak jelas identitasnya melakukan aksi protes."
Menurut pantauan
CNN Indonesia, beberapa perwakilan suporter yang hadir di acara tersebut adalah dari Paserbumi (Persiba Bantul), Panser Biru (PSIS Semarang), Pasoepati (Persis Solo), Bonek Persebaya 1927, Bumi Mania (Persak Kebumen), Saminista (Persikaba Blora), Benteng Mania (Persikota Tangerang) dan beberapa lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain soal parameter, Cheppy juga menuturkan bahwa pendaftaran Turnamen Kemerdekaan akan dibuka pada 2 Juni dengan target selesai pada 15 Agustus nanti.
"Setelah turnamen tersebut kami akan menggulirkan kompetisi, mulai dari level teratas, divisi utama, hingga kompetisi pembinaan usia dini dengan sistem subsidi silang untuk menggulirkan kompetisi usia dini."
"Lalu setelahnya akan menggelar KLB," tutur Cheppy kemudian menambahkan bahwa operator kompetisi akan dipilih melalui lelang terbuka dan klub serta suporter akan tahu nilai hak-hak komersial dan hak siar televisi yang didapatkan klub.
Pada pertemuan tersebut, Cheppy juga menuturkan
rencana Tim Transisi yang akan menemui Wakil Presiden FIFA, Pangeran Ali bin Al-Hussein dan juga memberantas pengaturan skor di Indonesia. Sementara itu, M. Khusen yang berbicara mewakiliki Kemenpora menegaskan bahwa Kemenpora tidak akan membentuk klub-klub baru untuk mengikuti turnamen Piala Kemerdekaan.
(vws)