Presiden: Main di Internasional atau Prestasi Internasional?

Resty Armenia | CNN Indonesia
Sabtu, 30 Mei 2015 17:40 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali angkat suara terkait sepakbola Indonesia yang saat ini tengah dilanda kisruh dan berhadapan dengan ancaman sanksi FIFA.
Presiden Jokowi ingin Indonesia tidak hanya sekedar tampil di ajang internasional melainkan juga berprestasi di level tersebut. (ANTARA/Zabur Karuru)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali angkat bicara soal sepakbola Indonesia. Menurut Presiden, hal yang patut ditegaskan saat ini adalah ambisi Indonesia untuk meraih prestasi di level internasional, bukan hanya tampil di turnamen internasional.

Indonesia sudah melewati tanggal deadline yang ditentukan FIFA terkait anggapan campur-tangan Pemerintah Indonesia terhadap aktivitas PSSI.

Mengenai hal itu dan ancaman sanksi yang ada di depan mata, Presiden memilih menjawab dengan menyebutkan data-data mengenai capaian yang didapat tim nasional Indonesia dalam satu dasawarsa terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Coba lihat dulu, selama 10 tahun prestasi kita apa. Kemudian kita lihat peringkat FIFA sejak 2012. Pada 2012 ada di 156, 2013 peringkat 161, 2014 peringkat 159, dan 2015 peringkat 159," tutur Presiden.

"Melihat permasalahannya harus lebih lebar. Kita ini hanya ingin ikut di ajang internasional atau berprestasi di ajang internasional?"

"Jika hanya ingin ikut ajang internasional namun selalu kalah, lalu kebanggaan kita ada dimana, itu yang saya ingin tanyakan," kata Presiden Jokowi.

"Kita selalu ikut ajang internasional namun selalu kalah. Yang kita lakukan adalah pembenahan total, pembenahan total daripada kita punya prestasi seperti ini terus sepanjang masa."

Lebih lanjut, pembenahan total inilah yang sedang diupayakan terjadi. "Pembenahan total artinya reformasi total. Pembenahan organisasi, sistem, manajemen. Di level inilah harus ada pembenahan karena saya lihat dari segi individu pemain sudah bagus," ucap Jokowi.

"Kalau pada akhirnya terjadi pembekuan, ya berarti memang harus ada pembenahan total, reformasi total, pembenahan manajemen dan sistem."

Namun Presiden sendiri kemudian menolak menjawab hal-hal teknis terkait sanksi FIFA dan tenggat waktu yang ada, dan isu pencabutan SK Pembekuan PSSI.

"Soal teknis, tanyakan ke Kemenpora. Semestinya PSSI dan Pemerintah bisa kerja sama dengan baik dan ini bukan intervensi karena kita semua ingin sepakbola kita jadi lebih baik." (ptr/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER