Berlin, CNN Indonesia -- "Perang" antara Lionel Messi dan Andrea Pirlo akan sedikit diwarnai oleh "celoteh" Presiden UEFA, Michel Platini, untuk menjatuhkan Sepp Blatter.
Bersamaan dengan gelara final Liga Champions di Berlin antara Barcelona melawan Juventus, Platini akan menggelar pertemuan untuk merancang perlawanan ranah biru melawan kekuasaan Presiden FIFA terpilih, Sepp Blatter.
Platini, mantan pemain Juventus yang berhasil membawa Blatter menduduki posisi pucuk otoritas sepak bola dunia itu untuk pertama kalinya pada 1998, mewujudkan ancamannya untuk menggelar pertemuan Berlin. Presiden UEFA itu berniat menjadikan asosiasi sepak bola Eropa itu sebagai lokomotif untuk melakukan pembaharuan di tubuh FIFA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Platini dan UEFA akan menjadi motor penggulingan Blatter dari kursi kekuasaan yang kini didudukinya untuk kelima kalinya. Bagaimana tidak, kemenangan Blatter kali ini diiringi penangkapan petinggi FIFA, termasuk wakil presidennya, yang diduga tersandung kasus korurupsi selama puluhan tahun.
Platini akan memimpin pertemuan Berlin dengan agenda utama adalah membawa UEFA keluar dari FIFA. Sikap Platini ini sudah mendapat dukungan penuh dari petinggi asosiasi sepak bola Inggris, FA.
"Untuk menghadapi Blatter, butuh pemimpin tegas, dan Platini harus mengambil mengambil sikap itu," kata presiden FA, Greg Dyke seperti dikutip dari
BBC Sport. "Dia (Platini) sudah mengkritik, dan kini dia harus memimpin barisan oposisi."
Menurut Dyke, ancaman memboikot Piala Dunia 2018 tidaklah cukup. Jika oposisi bisa mengumpulkan setidaknya suara dari sepuluh negara besar lainnya, lanjutnya, baru akan memberi dampak yang sangat besar bagi FIFA.
Blatter sendiri telah melawan ancaman boikot Piala Dunia dengan tetap mengizinkan pemain yang bermain Eropa untuk membela negaranya di ajang internasional milik FIFA tersebut. Di sebuah surat kabar Swiss, Blatter juga mencemooh negara-negara Eropa yang tak bisa menyatuka suara untuk kandidat mereka sendiri.
Beberapa negara Eropa memang diketahui menarik dukungannya pada Pangeran ALi yang menjadi pesaing Blatter pada pemilihan lalu. Di antaranya adalah Belanda dan Portugal.
(vri)