Periksa Presiden FIFA, Jaksa Mungkin Tangkap Sepp Blatter

Vriana Indriasari | CNN Indonesia
Senin, 01 Jun 2015 12:18 WIB
Presiden FIFA terpilih, Sepp Blatter dilarang meninggalkan Swiss untuk menjalani pemeriksaan dan sangat mungkin langsung ditahan pihak jaksa Amerika Seikat.
Presiden FIFA terpilih, Sepp Blatter dilarang meninggalkan Swiss untuk menjalani pemeriksaan dan sangat mungkin langsung ditahan pihak jaksa Amerika Seikat. (Reuters/Ruben Sprich)
Zurich, CNN Indonesia -- Baru saja terpilih untuk kelima kalinya sebagai presiden FIFA, Sepp Blatter dijadwalkan akan menjalani interogasi oleh pihak berwenang Amerika Serikat, dan mungkin akan ditahan.

Mantan Direktur Penuntutan Umum Swiss, Lord Macdonald mengatakan, ancaman hukum bagi Blatter tak datang dari Swiss. Tapi dari pihak bagian anti pemerasan Amerika Serikat.

"Jack Warner, petinggi FIFA yang menjalani penahanan di Trinidad mengatakan jika ia (Warner) dinyatakan bertanggung jawab, mengapa ia (Blatter) tidak ditahan juga?" kata Macdonald seperti dikutip dari Sky Sports.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Macdonald menambahkan, pihak Amerika Serikat ingin menginterogasi Blatter untuk pengembangan kasus tersebut. Dan, lanjutnya, sangat mungkin mereka akan langsung menahan Blatter.

Menurut pria yang menjabat jaksa terbaik pada 2003 dan 2008 itu, korupsi di FIFA sangat luas cakupannya dan mencapai angka yang sangat besar. Ditambahkan Macdonald, dengan angka yang begitu besar, sangat mustahil Blatter sebagai presiden tak mengetahui kasus ini.

Sementara itu, pihak jaksa penuntut umum Swiss juga berencana menginterogasi pria asal Perancis itu untuk menyelidiki kemungkinan adanya suap saat penunjukkan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

Seorang petugas Swiss yang tak disebutkan namanya telah meminta Blatter tak meninggalkan negara itu. Harian Sunday Times bahkan sudah menuliskan Blatter sebagai salah satu saksi kunci, sekaligus tersangka dalam kasus korupsi yang membelit otoritas sepak bola dunia itu.

Sebuah tim bernama "Operasi Darwin" sedang menyelidiki dan melakukan interogasi terhadap semua anggota dewan eksekutif FIFA yang terlibat dalam penunjukkan Afrika Selatan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010. Tim ini juga melebarkan penyelidikannya ke gelaran sepak bola terbesar di dunia untuk tahun 2018 dan 2022.

Hingga saat ini, Blatter sendiri masih mengaku tidak mengetahui kasus yang membelit dewan eksekutifnya. Ia bahkan menyalahkan pihak pesaing yang telah memfitnahnya. (vri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER