Cara Barcelona Bisa Tundukkan Juventus

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Sabtu, 06 Jun 2015 22:11 WIB
Meski diunggulkan, Barcelona harus menyiapkan strategi untuk mengalahkan Juventus, tim yang terkenal bisa memainkan beberapa variasi strategi.
Andrea Pirlo akan diandalkan oleh Massimilliano Allegri untuk menguasai lini tengah. (Reuters/Alexander Hassenstein)
Dengan bekal pengalaman dan pengetahuan taktik lini pertahanan Juventus, sekadar memanfaatkan kecepatan tidak akan menjadi jaminan pasti trio MSN bisa mendominasi.

Ketika keunggulan fisik tak bekerja, hal yang perlu dilakukan oleh Enrique adalah bersabar. Klise memang, tetapi kesabaran akan menjadi kunci penting bagi Barcelona untuk membongkar ketatnya pertahanan Juventus.

Mengapa? karena Juventus dapat menghancurkan Barcelona lewat serangan balik yang cepat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika terus-menerus menekan tanpa berhati-hati, Juventus bukan tidak mungkin akan memanfaatkan celah di dua sayap Barcelona, mengingat dua bek sayap mereka, Dani Alves dan Jordi Alba, sering naik membantu serangan dan meninggalkan lubang di lini belakang.

Maka, jika trio MSN tak berkutik saat menghadapi kwartet pertahanan Juventus, yang harus Barcelona lakukan adalah sabar, memainkan operan-operan pendek khas mereka, dan menunggu satu kesalahan kecil yang dilakukan oleh pemain lawan.

Melakukan tendangan-tendangan dari luar kotak penalti juga tidak terlalu disarankan, mengingat kualitas yang dimiliki penjaga gawang Juventus, Gianluigi Buffon.

Kesabaran akan menjadi kunci bagi Barcelona --dan juga Juventus-- untuk meraih momen kunci yang mungkin hanya akan terjadi sepersekian detik dalam 90 menit pertandingan waktu normal berjalan.

Selain itu, Barcelona juga perlu menutup ruang bagi lini tengah Juventus agar mereka tidak bisa mengembangkan permainan.

Karena, tanpa sosok jenderal lapangan tengah yang siap melakukan 'pekerjaan kotor' di lini tengah, raksasa Katalonia itu akan kehilangan keseimbangan jika bola terlepas dari penguasaan.

Busquets yang diplot sebagai pemain bertahan di tengah, bukanlah pemain seperti Javier Mascherano yang siap melakukan 'pekerjaan kotor' di lini tengah. Pemain berusia 26 tahun itu, lebih merupakan tipe soft DM, yang mengandalkan kemampuan membaca permainan dan melakukan operan-operan kunci.

Di bawah asuhan Enrique, Busquets memberikan jaminan sekaligus kesempatan bagi dua rekannya, Ivan Rakitic dan Andres Iniesta, untuk lebih bermain menyerang.

Hal itu jelas berbeda dengan tipe pemain bertahan murni yang siap melakukan tekel-tekel keras dan rutin melakukan tekanan-tekanan kepada pemain lawan, seperti yang pernah diperagakan Mascherano.

Menantang Trio MSN Buktikan Ketajaman Mereka

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3 4
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER