Jakarta, CNN Indonesia -- Kandidat presiden baru Barcelona, Joan Laporta, menyatakan dirinya akan mengakhiri kontrak klub raksasa Katalonia itu dengan Qatar Airways, jika ia terpilih menjadi presiden Azulgrana.
Laporta yang pernah menjabat sebagai presiden Barcelona pada periode 2003 hingga 2010, sebelumnya pernah mengkritik keputusan klub untuk mengikat kontrak dengan Qatar Sports Investments (QSI).
Kontrak QSI dengan juara La Liga Spanyol musim lalu itu disepakati oleh presiden pengganti Laporta, Sandro Rosell, beberapa saat setelah menjabat sebagai presiden klub.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kontrak yang akan berakhir pada 2016 itu mencapai 165 juta euro, sekaligus menjadi kali pertama Barcelona mengenakan logo sponsor di seragam mereka.
"Klub memiliki banyak cara lain untuk mendapatkan keuntungan. Ini merupakan masalah nilai-nilai klub, dan saya ingin menyelamatkan nilai-nilai tersebut," ujar Laporta kepada Mundo Deportivo.
Di era Laporta, satu-satunya logo yang pernah menghampiri kostum Barcelona adalah logo UNICEF --Barcelona yang memberi donasi UNICEF untuk mengenakan logo tersebut, bukan lembaga PBB itu yang mensponsori mereka. Hal itulah yang dianggap Laporta merupakan perwujudan nyata slogan "Mes que un club" (Lebih dari sebuah klub) milik Barcelona.
Finansial yang Lebih Stabil
Namun menurut presiden Barcelona saat ini, Josep Maria Bartomeu, keputusan klub itu mengikat kontrak dengan QSI membuat kondisi finansial Barcelona terangkat.
Bartomeu sendiri merupakan mantan wakil presiden Barcelona di era Rossel, yang saat ini memangku jabatan sebagai presiden klub yang baru saja meraih treble winners tersebut.
Sebagai balasan serangan Laporta, Bartomeu menyebut bahwa kepergian Laporta dari kursi Presiden Barcelona pada tahun 2010 juga meninggalkan masalah.
"Kami mengambil alih klub dalam kondisi prestasi yang bagus, tetapi secara finansial berada dalam masalah," ujar Bartomeu seperti yang dilansir ESPN FC. "Kami mengambil alih klub pada 2010, dan kondisi finansialnya tidak stabil."
Namun situasi Qatar saat ini --berada dalam penyelidikan terkait dengan skandal korupsi FIFA-- membuat Bartomeu menyatakan Barcelona mungkin akan mempertimbangkan kelangsungan kontrak mereka dengan QSI.
Bartomeu sendiri akan menjadi pesaing Laporta dalam pemilihan umum yang dilangsungkan pada 16 Juli mendatang.
(ptr/ptr)