Jakarta, CNN Indonesia -- Komite Etik PSSI batal menggelar sidang, Kamis (2/7), menyusul tidak hadirnya mantan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin. Sidang pun diundur hingga 8 Juli mendatang.
Djohar yang dianggap melakukan pelanggaran kode etik karena menghadiri
pertemuan dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), tak kunjung hadir meski Komite Etik PSSI telah menunggu hampir setengah jam.
"Kami telah menunggu 25 menit, tapi tidak ada konfirmasi dari Djohar," ujar Ketua Komite Etik PSSI, TM Nurlif, di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kami sepakat hanya melakukan pembahasan terhadap dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Djohar."
Nurlif berharap Djohar bisa menghadiri sidang Komite Etik selanjutnya yang dijadwalkan berlangsung 8 Juli. Dengan begitu, eks Sekjen KONI itu bisa memberikan pembelaan.
"Sidang Komite Etik selanjutnya akan berlangsung 8 Juli pukul 14.00. Kami harapkan dia akan hadir di sidang kedua, hingga bisa memberikan klarifikasi atau melakukan pembelaan diri," tegas Nurlif.
Djohar sebelumnya telah menyatakan pengunduran dirinya sebagai Dewan Kehormatan PSSI, namun Komite Etik tetap akan melakukan persidangan. Pasalnya, dugaan pelanggaran yang dilakukan Djohar dilakukan sebelum pengunduran diri.
"Soal pengunduran diri kami juga baru saja menerima surat pengunduran dirinya. Tapi dugaan pelanggaran bukan setelah dia mengundurkan diri, melainkan saat dia masih merupakan anggota PSSI," ujar Nurlif.
Jika Djohar kembali mangkir dari persidangan 8 Juli mendatang, Komite Etik tidak menutup kemungkinan akan langsung memberikan sanksi kepada mantan Ketua Umum PSSI tersebut. Tapi, Nurlif belum menjelaskan apa bentuk sanksinya.
(har/har)