Jakarta, CNN Indonesia -- Tim yang berminat untuk mengikuti turnamen Piala Kemerdekaan makin meningkat. Kabar terakhir, sudah ada 27 klub yang menyatakan bakal ambil bagian dari turnamen yang digagas oleh Tim Transisi ini.
Menurut Deputi IV Kemenpora Gatot Dewa Broto, para klub yang berminat untuk ikut Piala Kemerdekaan sudah melakukan pernyataan keikutsertaan secara tertulis.
Jumlah 27 klub ini sendiri merupakan peningkatan yang signfikan setelah pada Jumat (3/7), peserta Piala Kemerdekaan masih 20 tim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah ada 25 klub yang mendaftarkan dan memberikan konfirmasi. Konfirmasi yang mereka berikan bukan hanya sekedar telepon ataupun lewat media, melainkan melalui pernyataan tertulis," kata Gatot kepada CNN Indonesia di lobi Kemenpora, Kamis malam (9/7).
"Dan bahkan hari ini tambah dua kesebelasan yang lain sehingga besok pagi semua data itu akan diserahkan ke BOPI," kata Gatot menambahkan.
Nantinya tim-tim yang menyatakan minat untuk mengikuti turnamen Piala Kemerdekaan akan diverifikasi oleh BOPI dan bakal ada pembatasan bila tim yang ingin mengikuti turnamen terus bertambah.
"Tim transisi akan bergerak secepatnya untuk menyusun jadwal. Pembatasan peserta juga harus dilakukan nantinya," ucap Gatot.
Identitas Klub Masih RahasiaTerkait para 'pendatang baru' yang menyatakan minatnya untuk ikut Piala Kemerdekaan, Gatot enggan memberitahu barisan klub yang baru bergabung tersebut.
Namun untuk syarat verifikasi, Gatot mengatakan kurang lebih masih sama dengan ISL kemarin.
Turnamen Piala Kemerdekaan menghadiahkan Rp 500 juta kepada juara pertama dan Rp 300 juta bagi juara kedua. Sebelumnya, setiap peserta juga akan mendapatkan match-fee sebesar Rp 50 juta untuk setiap pertandingan di fase grup, dan juga Rp 75 juta untuk babak delapan besar dan Rp 100 juta di partai semifinal.
Di bulan Agustus, kemungkinan akan diadakan pula Piala Indonesia Satu yang digagas oleh Mahaka Sports and Entertainment. Terkait ajang tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, menjamin agar BOPI beri izin penyelenggaraan.
Walau sejauh ini BOPI belum memberikan informasi terkait turnamen tersebut, Imam mengatakan akan terus memantau perkembangannya. Ia juga akan minta kepada BOPI agar tidak menghentikan dan memberikan persyaratan yang terlalu ketat.
"Selagi bisa longgar, kenapa tidak? Yang penting semua berujung kepada profesionalitas termasuk penyelenggara dan klub," kata Imam kepada para awak media di Rumah Dinasnya.
"Kita akan dorong setiap inisiatif yang muncul dari masyarakat untuk melakukan turnamen, kita akan dorong dan dukung. Yang penting tidak boleh berhenti, saya pikir ini jawaban untuk sepak bola tanah air."
(ptr/ptr)