Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua PSSI, La Nyalla Mattalitti, melontarkan kritik kepada Turnamen Piala Kemerdekaan yang diinisiasi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan mengatakan bahwa turnamen tersebut "bukan sepak bola."
Pada Jumat (3/7) Kemenpora mengumumkan bahwa turnamen Piala Kemerdekaan akan dimulai pada 1 Agustus mendatang dan diikuti minimal 18 klub dari Divisi Utama.
"Untuk apa saya tanggapi barang yang tidak jelas? Itu bukan sepak bola, itu hiburan saja. Biar saja, saya tidak ingin banyak komentar sebelum bertindak," kata La Nyalla singkat saat dihubungi oleh
CNN Indonesia. Mengenai turnamen piala Indonesia Satu yang diusung PSSI dengan pihak Mahaka Sports & Entertainment, pria berdarah bugis ini pun tidak ingin berkomentar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya juru bicara PSSI, Tommy Welly, juga sempat mengatakan bahwa banyak yang ganjil dalam turnamen tersebut, salah satunya adalah pengunaan aturan FIFA dalam permainan tersebut.
"Tim Transisi siapa? Mereka bukan anggota FIFA tapi disini mereka gunakan FIFA Laws of The Game. Jadi kontradiktif," tutur Juru Bicara dan Direktur Kompetisi PSSI, Tommy Welly dalam jumpa pers di PSSI (26/6).
Turnamen Piala Kemerdekaan menghadiahkan Rp 500 juta kepada juara pertama dan Rp 300 juta bagi juara kedua. Peserta dibagi ke dalam tiga grup sesuai dengan tiga wilayah, yaitu grup A (Sumatera), grup B (Banten), dan grup C (Jawa Timur).
Klub yang masuk di grup A meliputi: PSMS Medan, PSPS Pekanbaru, Persires, Lampung FC, Persitara, Kalteng Putra. Sedangkan di grup B terdapat Perserang, Cilegon United, Persika Karawang, PSIR Rembang, Persip Pekalongan, dan Persodago Gorontalo. Melengkapi di grup C, terdapat enam klub lain yaitu Persepam MU, Persebo Jaya Bondowoso, Madiun Putra, Persikap Pasuruan Jaya, Persatu Tuban, dan Persinga Ngawi.
(vws)