Jakarta, CNN Indonesia -- Jalan menuju perdamaian antara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dengan Asosiasi Sepak Bola Indonesia, PSSI, seperti masih panjang mengingat belum ada juga indikasi ke arah itu.
Seperti diungkapkan Deputi V Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Bidang Keharmonisan dan Kemitraan, Gatot S. Dewa Broto. "Masih
uncertain times," kata pria berusia 53 tahun tersebut ketika dihubungi
CNN Indonesia, Selasa malam (21/7).
Mantan juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika itu juga tidak menampik kemungkinan Kemenpora dan PSSI bekerja sama membenahi tata kelola persepakbolaan di Indonesia. "Pintu terbuka untuk rekonsiliasi sejauh untuk pembenahan sepak bola Indonesia," ujar peraih penghargaan Juru Bicara Pemerintah Terbaik versi Majalah MIX/SWA Media Group tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gatot mengatakan hal itu untuk merespon kabar adanya keinginan Kemenpora mengakhiri kisruh dengan PSSI. Untuk perdamainan tersebut, Kemenpora juga dikabarkan mensyaratkan PSSI agar tunduk dan patuh pada aturan pemerintah.
Perbaikan tata kelola sepak bola Indonesia sendiri mendapat dukungan dari berbagai kalangan. Salah satunya adalah mantan Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Moeldoko juga menekankan kedua belah pihak perlu menanggalkan ego masing-masing.
"Perlu konsolidasi besar untuk memulai sesuatu. Duduk dengan baik. Mari selesaikan kalau memang punya tujuan yang sama," ucap Moeldoko saat ditemui di kediamannya, di Kompleks Perumahan Komando Wilayah Pertahanan, Jakarta, Jumat (17/7).
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi kembali gagal ditemui Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti pada Selasa (14/7). La Nyalla berusaha menemui menpora tak lama setelah Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) memutuskan memenangkan gugatan PSSI terhadap sanksi pembekuan.
(vri/vri)