Skandal Korupsi FIFA Hambat Perolehan Sponsor Piala Dunia

Vriana Indriasari | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Jul 2015 14:25 WIB
Skandal dugaan korupsi FIFA yang terkait gelaran Piala Dunia disebut pengaruhi perolehan sponsor ajang yang sama pada 2018 dan 2022 di Rusia dan Qatar.
Skandal dugaan korupsi FIFA yang terkait gelaran Piala Dunia disebut pengaruhi perolehan sponsor ajang yang sama pada 2018 dan 2022 di Rusia dan Qatar. (Getty Images/Matthew Lewis)
St. Petterburg, CNN Indonesia -- Skandal korupsi yang menggerogoti tubuh otoritas sepak bola dunia, FIFA, ternyata menyebabkan gelaran Piala Dunia 2018 di Rusia mengalami kesulitan memperoleh sponsor.

“Kondisi FIFA saat ini membuat kami kesulitan mendapat kontrak baru untuk sponsor. Itu kenyataannya,” kata Sekretaris Jenderal FiFA, Jerome Valcke, seperti dikutip dari Toronto Sun.

Menargetkan enam miliar dolar Amerika Serikat untuk gelaran Piala Dunia 2018, menurut Valcke, tak ada satu pun kontrak baru. Ia melanjutkan, semua kontrak yang ada saat ini hanya perpanjangan dari Piala Dunia 2014, di Brasil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dubai-based airline Emirates dan Sony,merupakan dua dari beberapa sponsor utama yang diketahui tidak memperbarui kontrak mereka sejak tahun lalu.

Gelaran sepak bola berkelas internasional itu telah melibatkan ratusan jurnalis untuk memberitakan acara tersebut dan berusaha menjaring sponsor. Namun, Valcke meyakini, takkan ada kontrak besar yang disepakati hingga kongres luar biasa digelar tahun depan.

“Saya yakin, hingga pengganti Presiden Sepp Blatter nanti terpilih, tidak akan ada penandatanganan kontrak baru. Sejauh ini pun hanya ada dua perusahaan yang sedang melakukan negosiasi.”

Menurut Toronto Sun, ada 34 slot iklan yang tersedia untuk dua gelaran Piala Dunia di 2018 dan 2022. Sejauh ini hanya 14 slot yang sudah terisi.

Sebelumnya, dalam laporan yang dirilis Maret 2015, FIFA berhasil meraih keuntungan 1,63 miliar dolar AS dari acara Piala Dunia 2014. Sementara untuk keuntungan selama empat tahun mencapai 5,1 miller dolar.

Valcke sendiri menegaskan bahwa FIFA tidak terlibat dalam penentuan target yang harus diperoleh pada ajang yang akan diselenggarakan di Rusia tersebut.

Sementara itu, Sepp Blatter dan Valcke juga diketahu sebagai salah dua orang yang tengah diselidiki. Keduanya diduga terlibat dalam skandal korupsi menahun yang kini mulai terungkap. (vri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER