Sekjen FIFA Indikasikan Undur Diri Februari 2016

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Jumat, 24 Jul 2015 18:21 WIB
Jerome Valcke mengindikasikan waktunya di FIFA segera berakhir karena presiden baru FIFA akan mengisi posisi sekjen oleh orang lain.
Jerome Valcke mengatakan ia akan undur diri setelah Sepp Blatter mundur. (REUTERS/Cathal McNaughton)
Moskow, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke menyatakan bahwa ia akan meninggalkan FIFA ketika Sepp Blatter turun pada Februari nanti, namun ia mengatakan tidak bertanggung jawab atas yang terjadi di FIFA sejak 2007 lalu.

Sebelumnya, presiden FIFA yang telah menjabat lima periode, Blatter, pada 2 Juni lalu mengumumkan bahwa ia akan meletakkan mandatnya menyusul terungkapnya skandal terbesar dalam sejarah sepak bola. Kongres pemilihan presiden baru FIFA akan digelar pada 26 Februari 2016.

Berbicara pada sesi jumpa wartawan pada pengundian pendahuluan Piala Dunia 2018, seperti dilansir Reuters, Valcke menyatakan bahwa presiden baru akan memilih sekjennya sendiri sehingga masanya di FIFA segera berakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya, presiden baru FIFA akan memiliki sekretaris jenderal yang baru."

Namun Valcke menolak jika ia dikatakan bertanggung jawab terhadap tuduhan korupsi dan suap yang kini dialamatkan kepada otoritas sepak bola dunia tersebut.

"Saya tidak melihat apapun yang salah yang dilakukan oleh administrasi FIFA ketika saya menjabat, terkait aktivitas komersial apapun dari FIFA, sejak 2007 hingga saat ini"

"Saya berpikir saya tidak terlibat, dan saya tidak memiliki apapun dalam kasus ini, dan telah melaksanakan tugas saya seperti yang disebutkan dalam statuta FIFA sebagai seorang sekretaris jenderal yaitu melaksanakan keputusan Kongres FIFA."

Valcke juga berkata bahwa FIFA akan bertemu dengan sponsor-sponsor utamanya pada Agustus nanti untuk mendiskusikan agenda reformasi.

"Akan ada pertemuan pada bulan depan pada Agustus nanti, antara mitra utama FIFA dan FIFA, untuk mendiskusikan poin-poin tersebut," kata Valcke di hadapan wartawan.

Pekan lalu, dua sponsor FIFA, Coca-Cola dan McDonald Corp, meningkatkan tekanannya pada FIFA dan menyatakan bahwa mereka menginginkan perubahan.

Juru bicara perusahaan minuman ringan tersebut berkata bahwa mereka telah menyurati FIFA dan meminta agar FIFA mendukung ide membentuk komisi independen untuk reformasi.  

Langkah tersebut diikuti Visa Inc yang juga mengeluarkan pernyataan keras kepada otoritas tertinggi dunia tersebut pada Kamis (23/7) dan kembali meminta agar reformasi di tubuh FIFA dilakukan pihak ketiga.

"Kami memandang perusahaan kami, citra kami, dan klien kami dengan tingkat kepentingan tinggi dan kami coba menerapkan standar paling tinggi pada diri kami sendiri," kata Charlie Scharf, CEO Visa pada pertemuan paruh tahun mereka. "Kami ingin bermitra dengan pihak-pihak yang berpikir dan bertindak seperti kami."

"Kami tidak percaya FIFA mengikuti standar tersebut." (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER