WNI Pelaku Pengaturan Skor Tak Ingin Dinotifikasi ke KBRI

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Selasa, 21 Jul 2015 17:49 WIB
WNI pelaku pengaturan skor sepak bola dalam ajang SEA Games 2015 tak ingin otoritas Singapura menotifikasi kasusnya kepada perwakilan RI di sana.
Ilustrasi suap dalam sepak bola. (CNN Indonesia/Astari Kusuamwardhani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal menerangkan berdasarkan informasi yang masuk sebelum hari raya Idul Fitri, seorang  WNI yang menjadi tersangka pengaturan skor di Singapura tak ingin dirinya dinotifikasi ke perwakilan Indonesia di negara tersebut.

"Ini kan kasusnya sebelum lebaran, yang bersangkutan tak ingin dinotifikasi ke perwakilan Indonesia di sana," ujar Lalu saat dihubungi CNN Indonesia.

Sementara ini, lanjut Lalu, hanya informasi tersebut yang didapat Ditjen PWNI dari perwakilan Indonesia di Singapura.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan konvensi Wina, tersangka (yang tersangkut hukum di negeri sahabat), bisa menggunakan hak untuk meminta otoritas setempat memberi notifikasi atau tidak kepada perwakilan negaranya di sana," kata Lalu.

Seperti dilansir Reuters, seorang WNI, Nasiruddin, 52, dijatuhi hukuman penjara 30 bulan pada Selasa (21/7). Ia divonis demikian karena berusaha mengatur pertandingan sepak bola di ajang olahraga Asia Tenggara (SEA Games) 2015.

Singapura menjadi tuan rumah SEA Games ke-28 tersebut pada 5-16 Juni 2015.

Nasiruddin berkonspirasi dengan dua orang lainnya untuk memberi pengurus tim Timor Leste, Orlando Marques Henriques Mendes, uang sejumlah S$15 ribu untuk memastikan Timor Leste mengalah pada laga melawan Malaysia pada 30 Mei lalu, demikian bunyi pernyataan Biro Penyelidikan Tindak Korupsi Singapura (CPIB).

Selain Nasiruddin, seorang warga negara Singapura, Rajendran "Pal" Kurusamy, dan seorang warga negara Timor Leste, Moises Natalino De Jesus, juga ditangkap polisi pada 31 Mei lalu.

Malaysia memenangi laga tersebut dengan skor 1-0 namun kedua tim sama-sama tersingkir pada fase grup SEA Games 2015.

Mendengar hukuman yang diterima Nasiruddin, Menteri Pemuda dan Olahraga RI Imam Nahrawi mengapresiasinya. Imam mengatakan pemerintah Indonesia menghormati dan mengapresiasi hukum yang ada di Singapura serta berharap agar hukuman itu dapat membuat jera para pelaku lain yang belum tertangkap.

"Saya kira kami (cara Indonesia mengatasi pengaturan skor) pelan, tapi pasti ada perubahan. Tinggal kesungguhan seluruh pihak yang terlibat, yang ingin sama-sama memperbaiki tata kelola sepak bola di Indonesia ini," ujar Imam.

"Tinggal kemauan dari semua pihak seperti kepolisian, federasi, dan sebagainya. Karena pengaturan skor ini tidak sehat, tidak mendidik."

"Aparat hukum harus lebih jeli, pengaturan skor harus diberantas. Kami berterimakasih atas penangkapan ini," tutur Imam saat dihubungi oleh CNN Indonesia. (Baca: Sang Pengatur Skor Pernah Juga Dihukum PSSI) (kid/vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER