Philadelphia, CNN Indonesia -- Kemenangan kontroversial Meksiko atas Panama di laga semifinal Piala Emas 2015, dituding sudah sejak awal ditentukan lewat sebuah skandal pengaturan pertandingan.
Panama gagal ke babak puncak Piala Emas 2015 dengan kekalahan mereka di drama adu penalti melawan Meksiko. Usai pertandingan, para pemain Panama pun berfoto di depan sebuah
banner bertuliskan "koruptor".
Dua hari kemudian, Presiden Federasi Sepak Bola Panama, Pedro Chaluja mengatakan sesuatu yang mencengangkan. "Kami rasa pertandingan itu sudah diatur," kata Chaluja seperti dikutip dari
USA Today.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak berhenti di situ, mendatangi laga pertandingan yang menentukan peringkat ketiga Piala Emas, para pemain Panama juga masih memperlihatkan kekecewaannya. Mereka mengenakan kaos bertuliskan 'Kehormatan Tidak Bisa Dibeli'.
Sementara itu, pada akhir pekan lalu, pejabat sementara presiden CONCACAF, Alfredo Hawit mengatakan bahwa wasit Mark Geiger mengaku melakukan kesalahan terkait pertandingan tersebut. Meksiko sendiri berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Jamaika 3-1.
"Banyak kesalahan di lapangan. Para pemain, wasit, dan semua orang bisa saja gagal," kata pelatih tim nasional Meksiko, Miguel Herrera, membantah tuduhan penhgaturan pertandingan. "Ini tidak seperti kasus skandal korupsi yang menimpa CONCACAF sebagai organisasi."
Rumor beredar di kompetisi Piala Emas yang diselenggarakan CONCACAF ini juga dipenuhi skandal suap dan korupsi seperti organisasi penyelenggaranya. Seperti diketahui, dua mantan presiden CONCACAF, Jack Warner dan Jeffrey Webb, diduga terlibat kejahatan suap, korupsi, dan pemerasan di tubuh organisasi otoritas sepak bola dunia, FIFA.
(vri)