Jakarta, CNN Indonesia -- Komite Olimpiade Internasional (IOC) menunjuk Beijing menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2022 dan Paralimpik Musim dingin 2022. Beijing mengalahkan Almaty dalam pemilihan di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (31/7).
Seperti dikutip dari
Reuters, Beijing memenangi pemilihan setelah mendapatkan 44 suara dari 85 anggota IOC. Pemungutan suara harus diulang setelah sistem elektronik yang digunakan rusak. Pemungutan suara akhirnya harus menggunakan kertas.
Meski minim salju alami dan mendapat protes dari sejumlah organisasi hak asasi manusia, Beijing tetap difavoritkan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beijing dan Almaty (Kazakhstan) telah bersaing dalam dua tahun terakhir menjadi tuan rumah. Sebelumnya, Oslo (Norwegia) dan Stockholm (Swedia) mengundurkan diri karena alasan politik dan keuangan.
Beijing berencana menggunakan beberapa tempat dari Olimpiade 2008, termasuk Stadion Bird Nest. Untuk cabang olahraga bersalju akan diadakan di Yangqing dan Zhangjiakou, 60 dan 140 kilometer di luar kota Beijing.
Walau Almaty mengklaim wilayah mereka yang dikelilingi pengunungan yang menjulang dan banyak salju alami, namun Beijing balas menekan dengan memiliki persediaan air yang cukup dan peralatan yang lengkap untuk membuat salju buatan serta kondisi ski yang ideal.
Terpilihnya Beijing mewujudkan ambisi ibukota China itu menjadi kota pertama yang terpilih sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Panas dan Musim Dingin.
Sukses Beijing menjadi tuan rumah juga menjadi Asia menggelar Olimpiade tiga kali beruntun setelah Olmpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang (Korea Selatan) dan Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo, Jepang.
"Anda tidak bisa memiliki Olimpiade Musim Dingin sukses dengan hanya memiliki salju yang tebal. Karena dibutuhkan kemampuan menerima tamu undangan, mengatur pertandingan, mendukung orang-orang bekerja pada bagian tiket, relawan, dan keamanan," kata juru bicara komite pencalonan Beijing, Wang Hui.
(har)