Zurich, CNN Indonesia -- Presiden FIFA Sepp Blatter telah mendapatkan hukuman skors selama 90 hari dari Komite Etik FIFA. Itu adalah larangan terberat yang dialami Blatter setelah dirinya diinvestigasi Kejaksaan Swiss terkait tindakan pidana.
Wakil Presiden FIFA paling senior saat ini, Issa Hayatou, pun menjadi kandidat untuk mengisi posisi yang ditinggal Blatter untuk sementara. Hayatou, seorang pria asal Kamerun, adalah Presiden Konfederasi Sepak bola Afrika (CAF).
Ia telah menjadi presiden konfederasi tersebut serta terlibat di FIFA sejak 1988. Pada 2011 silam Hayatou sendiri pernah bermasalah dan menghadapi Komisi Etik Komite Olimpiade Internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Blatter tak sendirian dihukum Komite Etik FIFA, karena Presiden UEFA Michel Platini dan Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke pun mendapatkan skors dengan durasi sama
Blatter diselidiki atas kasus dugaan penjualan hak siar Piala Dunia 2010 dan pembayaran 'uang misterius' kepada presiden UEFA saat ini, Michel Platini, sebesar 1,3 juta poundsterling.
Skors 90 hari merupakan hukuman terberat yang bisa dijatuhkan Komite Etik FIFA jika sedang terjadi penyelidikan. Komite Etik FIFA berharap skors itu bisa membuat Kejaksaan Agung Swiss lancar dalam melakukan penyelidikan.
Untuk mengganti Platini sementara waktu sebagai Presiden UEFA adalah Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol Angel Maria Villar.
Di otoritas sepak bola Eropa (UEFA), Villar adalah wakil presiden paling senior.
Villar sendiri tengah menghadapi investigasi dari Komite Etik FIFA terkait penawaran Portugal dan Spanyol untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018.
(kid/kid)