'Jika Piala Eropa di Perancis Dibatalkan, Teroris Menang'

CNN Indonesia
Minggu, 15 Nov 2015 18:35 WIB
Pihak panitia penyelenggara meminta agar Piala Eropa 2016 di Perancis tidak dibatalkan meski kini level risiko keamanan telah meningkat.
Kota Paris akan menjadi salah satu kota penyelenggara Piala Eropa 2016. (Antoine Antoniol/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Putaran final Piala Eropa 2016 di Perancis tidak boleh dibatalkan, meski tingkat risiko keamanan telah meningkat, demikian dinyatakan panitia penyelenggara pada Sabtu (14/11) atau satu hari setelah terjadinya serangan teror di Paris.

"Risiko telah meningkat satu level di Januari (setelah terjadi insiden serangan majalah Charlie Hebdo), dan telah meningkat lebih tinggi lagi," kata kepala panpel Piala Eropa 2016, Jacquez Lambert, kepada radio Perancis, RTL.

"Kami akan mengambil keputusan-keputusan yang diperlukan untuk memastikan Piala Eropa bisa diselenggarakan seaman mungkin. Tingkat keamanan di stadion sendiri terjaga dengan baik, risiko lebih terdapat di jalan dan tempat-tempat berkumpulnya massa."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lambert kemudian menegaskan bahwa mempertimbangkan ide untuk membatalkan Piala Eropa sama saja dengan mengikuti keinginan para teroris.

Perancis akan menjadi tuan rumah dalam ajang sepak bola antarnegara Eropa yang digelar setiap empat tahun tersebut. Sepuluh kota telah dipilih untuk menjadi tuan rumah, yaitu Saint Dennis, Marseille, Paris, Lyon, Lille, Bordeaux, Saint-Etienne, Nice, Lens, dan Toulouse.

Salah satu di antaranya, yaitu Saint Dennis dengan stadion Stade de France, menjadi salah satu target serangan teror pada Jumat (13/11) malam. Ketika berlangsung laga persahabatan antara timnas Perancis dan timnas Jerman, tiga ledakan bom bunuh diri terjadi di luar stadion.

Kelompok bersenjata juga menyerang beberapa restoran serta gedung konser Bataclan. Di gedung konser, sedang berlangsung pertunjukan sebuah band rock asal Amerika Serikat.

Total 129 tewas dan 352 orang lainnya terluka karena rentetan serangan tersebut.

ISIS mengklaim bertanggung jawab terhadap serangan tersebut dan berkata bahwa mereka mengirimkan militan dengan bom yang melekat pada badan mereka ke berbagai lokasi di jantung kota Paris.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER