Komite Etik Beri Rekomendasi Sekjen FIFA Disanksi 9 Tahun

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Selasa, 05 Jan 2016 21:38 WIB
Penyelidik telah merampungkan investigasi terhadap kasus Jerome Valcke dan merekomendasikan Sekjen FIFA itu disanksi sembilan tahun.
Jerome Valcke terkait kasus tiket Piala Dunia. (REUTERS/Cathal McNaughton)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyelidik Komite Etik FIFA merekomendasikan Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke, disanksi larangan berkegiatan di dunia sepak bola selama sembilan tahun dan didenda 100 ribu Swiss francs, atau sekitar Rp1,3 miliar, karena melanggar kode etik.

Badan penyelidik komite etik FIFA menyatakan telah selesai menginvestigasi Valcke dan telah memberikan temuan kepada komite etik.

Saat ini Valcke sedang menjalani sanksi larangan berkegiatan 90 hari karena kasus terkait penggelapan tiket Piala Dunia. Surat kabar The Guardian pada Kamis (17/9) mengabarkan bahwa Valcke terlibat dalam skema penjualan tiket Piala Dunia 2014 dengan harga lebih mahal dari harga resmi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Valcke yang telah menjabat sekjen FIFA sejak 2007, membantah tuduhan-tuduhan tersebut dan menyatakan isu itu adalah "kebohongan luar biasa".

Hukuman itu akan berakhir pada Selasa (5/1), namun penyelidik telah merekomendasikan sanksi ini diperpanjang hingga 45 hari lagi.

Ini bukan pertama kalinya nama Valcke terkait suatu skandal. Sebelumnya, Valcke pernah terlibat kontroversi keuangan yang berakhir di meja hijau.

Valcke bergabung ke FIFA pada 2003 sebagai Direktur Pemasaran, namun pada Desember 2006 dipecat karena pengadilan New York memutuskan ia bersalah dan berbohong kepada Visa dan MasterCard dalam negosiasi kontrak kerja sama.

Sebelumnya, FIFA sendiri telah menjalin kerja sama jangka panjang dengan MasterCard dan MasterCard memiliki hak legal untuk mendapatkan prioritas dalam negosiasi selanjutnya.

Namun, Valcke kemudian menghubungi Visa di balik layar dan memberikan kontrak kerja sama periode selanjutnya kepada Visa. Hal ini yang kemudian dibatalkan oleh pengadilan dan kemudian Valcke dipecat oleh otoritas tertinggi sepak bola tersebut.

"Fakta-fakta bahwa negosiasi FIFA telah melanggar prinsip-prinsip bisnis tidak bisa dibantah lagi," demikian bunyi rilis FIFA saat itu. "FIFA tidak mungkin menerima prilaku semacam itu dijalankan oleh para pegawai."

Namun, pada Mei 2007, setelah melalui proses banding, pengadilan federal membatalkan keputusan pengadilan New York.

Lalu, satu bulan kemudian, atau beberapa hari setelah FIFA berdamai dengan Master Card dengan membayar uang damai US$ 90 juta, Blatter memilih untuk mempekerjakan kembali Valcke dan memberinya jabatan nomor dua di FIFA, yaitu sebagai Sekertaris Jenderal.

Valcke sendiri menolak tuduhan bahwa ia menjalankan praktek kotor ketika bernegosiasi dengan Visa. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER