Jakarta, CNN Indonesia -- Komite Olimpiade Asia (OCA) akan 100 persen memantau persiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Asian Games 2018 mulai Februari 2016 mendatang. Ada enam perwakilan OCA yang akan berkantor di Indonesia untuk memantau perkembangan.
Hal itu diungkap Wakil Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Muddai Madang, di Jakarta, Minggu (17/1). Muddai mengatakan OCA akan memantau persiapan Asian Games 2018 dengan mengirim enam orang perwakilan untuk berkantor di Indonesia.
"Rencananya akan ada enam staf dari OCA yang turun langsung ke Jakarta. Mereka akan berkantor di sini. Kehadiran mereka bertujuan untuk memonitor persiapan kita sebagai tuan rumah," ujar Muddai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu akan berlangsung sekitar 2,5 tahun atau hingga Asian Games siap digelar. Mudah-mudahan dengan adanya mereka, pekerjaan kita akan semakin cepat," sambungnya.
KOI, dikatakan Muddai, juga akan mengusulkan tambahan dua cabang olahraga pada rapat Coordination Committee (Korkom) Asian Games 2018: jetski dan paralayang.
Korkom Asian Games 2018 akan berlangsung pada 30-31 Januari mendatang. Jika jetski dan paralayang diterima, maka Asian Games 2018 akan mempertandingkan 39 cabor. Dua cabor itu diusulkan melihat potensi medali Indonesia.
"Bagi kami sebenarnya bukan jumlah cabor yang dipertandingkan, tapi berapa banyak cabang favorit potensi medali Indonesia yang akan dipertandingkan nanti. Karena kalau mau menjadi penggembira buat apa," kata Muddai.
Lebih lanjut Muddai mengatakan, masterplan Asian Games 2018 sudah diberikan pihaknya ke Setneg, Sabtu (16/1), dengan harapan Instruksi Presiden (Inpres) Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang akan ditandatangani Presiden Joko Widodo pekan depan.
"Ini urusan yang paling ribetnya sudah selesai. Tinggal menunggu Inpres, ya mudah-mudahan pekan depan sudah ditandatangani Presiden," tegas Muddai yang merupakan mantan Ketua KONI Sumatera Selatan tersebut.
Salah satu target KOI untuk Asian Games 2018 tahun ini adalah mengencarkan sosialisasi. Muddai mengatakan, berdasarkan kajian yang dilakukan sosialisasi akan dilakukan di sekitar 10 sampai 15 kota.
"Itu sepanjang 2016. Yang jelas sosialisasi akan jauh lebih gencar dibandingkan dengan sebelumnya. Kami ingin sosialisasi terus dilakukan agar masyarakat lebih mengenal dan menyukseskan Asian Games ini," ucap Muddai.
Sebelumnya sosialisasi Asian Games 2018 telah dilakukan di enam kota: Surabaya, Medan, Makassar, Bandung, Palembang dan Jakarta.
(har)