Jakarta, CNN Indonesia -- Kompetisi resmi Indonesia belum juga bergulir lantaran masih dililit sanksi pembekuan oleh FIFA. Namun, kevakuman tersebut rupanya tak lantas membuat aktivitas "bursa transfer" pemain ikut mati.
Justru sejumlah pemain asing dari beberapa negara masih saja mencoba perbaikan nasib di Indonesia. Salah satu yang saat ini cukup menyedot perhatian adalah serbuan para pemain asal Brasil yang masih ingin merumput di sejumlah klub Indonesia Super League (ISL).
Tengok saja Semen Padang yang kini mencoba memberikan kesempatan kepada tiga pemain asal Brasil mereka. Sebut saja, bek Casio De Jesus, Fernando Cagas (tengah), dan Tavarel (striker).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, tiga pemain tersebut didatangkan oleh agen pemain asing, Nelson Sanchez.
Di Makassar, PSM juga mulai menguji trio asal "Negeri Samba" tersebut. Ketiga pemain itu antara lain, Jean Philipe da Silva (bek), Carlos Eduardo (striker), dan Alex Sauza (gelandang), yang didatangkan pelatih baru "Juku Eja", Luciano Leandro.
Di Palembang, Alberto Goncalves memutuskan untuk kembali bergabung bersama Sriwijaya FC.
Di Samarinda, Pusamania Borneo FC juga masih memantau dua pelamar asal Brasil, Tarik Boschetti dan Edilson Tavares dos Santos.
Menurut salah satu agen pemain asing, Eddy Syah, kehadiran sejumlah pemain asing asal Brasil merupakan efek dari kesuksesan Mitra Kukar di Piala Jenderal Sudirman (PJS). Saat itu "Naga Mekes" sukses meraih gelar juara karena dinilai sukses menggunakan trio pemain asing mereka, Rodrigo Dos Santos, Patrick Dos Santos, dan Arthur Da Cunha, asal Brasil.
Eddy menilai, turnamen macam Piala Presiden atau PJS biasanya jadi ajang jual diri bagi pemain asing yang baru merumput di Indonesia. "Klub-klub di Indonesia biasanya seperti latah. Jika melihat satu klub bagus, biasanya mulai ikut tren tersebut," Eddy menerangkan.
Eddy sendiri bukan agen yang khusus mendatangkan banyak pemain Brasil. "Tapi setidaknya ada satu nama pemain Brasil yang coba saya datangkan nanti. Ia dulu pernah main di Persela," ujar Eddy.
"Ia mengaku ingin sekali bermain di Indonesia. Padahal, sudah saya ceritakan soal situasi sepak bola di Tanah Air yang belum membaik. Tapi kebanyakan dari mereka tidak masalah."
(bac)