Jakarta, CNN Indonesia -- Nasib sepak bola Indonesia belum akan dibahas di Kongres Luar Biasa (KLB) FIFA. Seperti dalam rilis situs resmi FIFA, status sanksi pembekuan tersebut baru akan dibicarakan pada Kongres Tahunan FIFA pada Mei mendatang.
FIFA rencananya akan menggelar Kongres Tahunan di Meksiko, pada 12-13 Mei nanti. "Terkait asosiasi anggota yang saat ini sedang dibekukan, Indonesia dan Kuwait, Komite Eksekutif merekomendasi bahwa Kongres Luar Biasa memutuskan Jumat (26/2) bahwa kasus tersebut baru akan dibahas di Kongres Tahunan FIFA di Meksiko (12 dan 13 Mei 2016)," tulis pernyataan resmi FIFA.
Indonesia dan Kuwait juga kemungkinan tak mendapatkan hak memilih pada pemilihan Presiden FIFA, Jumat (26/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perdebatan apakah kasus Indonesia dan Kuwait dibahas di KLB atau Kongres Tahunan FIFA memang masih terbuka, Jumat (26/2) nanti di antara asosiasi anggota.
Namun, seperti dilansir
AFP, sumber di FIFA menyebutkan bahwa kuat kemungkinan bahwa kasus dua asosiasi negara itu akan dibahas di kongres berikutnya. "Hampir pasti bahwa kongres akan mengikuti rekomendasi (dari Komite Eksekutif)," ujar juru bicara FIFA kepada
AFP.
Di lain pihak, terkebirinya hak suara Indonesia dan Kuwait, sedikit banyak merugikan salah satu kandidat Presiden FIFA, Sheikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa. Pasalnya, Sheikh Salman banyak bergantung pada suara anggota-anggota di AFC untuk bertarung dengan para kandidat lainnya.
Artinya, kini ada 207 pemilih yang bisa menggunakan hak suara setelah dikurangi Indonesia dan Kuwait.
Rekomendasi Exco FIFA itu juga akan mengubur peluang Indonesia untuk maju sebagau tuan rumah Piala AFF 2016, menggantikan Filipina. Sedanghkan Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) dijadwalkan menggelar rapat, 12 Maret di Da Nang, Vietnam, untuk mencari pengganti Filipina.
(bac)