Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menyatakan kelanjutan proyek Kompleks Hambalang akan diputuskan dua pekan mendatang setelah pemerintah melakukan kajian atas kelayakan bangunan dan kondisi tanah.
Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi usai meninjau proyek pembangunan di Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, Jumat (18/3).
"Hari ini saya ingin melihat dan mengecek langsung untuk mengetahui kondisi riil. Ini perlu diputuskan karena sudah menghabiskan anggaran triliunan rupiah," ujar Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek pembangunan Hambalang, kata Jokowi, bisa dilanjutkan atau justru dihentikan sama sekali. Namun, Jokowi menegaskan pemerintah ingin menyelamatkan aset negara yang sudah digunakan untuk proyek tersebut.
"Kalau dilanjutkan, apakah masih seperti dahulu untuk sekolah olahraga, wisma atlet, pelatnas atau rusunawa, belum tahu," kata Jokowi.
Jokowi akan menginstruksikan Menpora dan Menteri PU-Pera untuk meneliti lebih lanjut mengenai struktur bangunan, aset apa yang masih bisa dimanfaatkan, serta kondisi tanah di kompleks Hambalang selama dua pekan mendatang.
"Karena info yang saya terima tanahnya juga labil. Nanti akan ada balitbang PU memeriksa dan meneliti masalah tanah," katanya.
Lebih jauh, untuk menentukan nasib kompleks olahraga Hambalang, Jokowi akan meminta masukan dari Bupati dan DPRD Kabupaten Bogor.
Jokowi mengatakan dari tinjauannya hari ini ditemukan fakta seperti tidak memadainya fondasi bangunan serta masih banyaknya peralatan baru yang sudah rusak dan tergeletak begitu saja di dalam gedung.
"Harusnya besi struktur bangunan besar, tapi ternyata setelah dicek di lapangan isinya kecil. Fondasi harusnya tiga meter tapi hanya satu meter. Ini akan diperiksa secara total," kata Jokowi.
Belum Punya Izin AmdalSementara itu, Bupati Kabupaten Bogor Nurhayanti mengatakan dia mendukung kelanjutan pembangunan kompleks olahraga di Hambalang. Keberadaan Kompleks Hambalang dinilai akan memberikan dampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
"Bangga, dong, saya kalau ada pusat pelatihan di sini," kata Nurhayanti ditemui di sela-sela kunjungan.
Nurhayanti menjelaskan jika pemerintah pusat memutuskan untuk melanjutkan proyek Hambalang, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, bangunan Hambalang belum memiliki izin Amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) sama sekali. Kedua, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan 2010 hanya untuk satu tingkat.
"Kami menunggu saja akan dilanjutkan atau tidak, tetapi yang pasti ada bangunan bangunan yang masih bisa dimanfaatkan," kata Nurhayanti.
Dalam kunjungan sekitar 1,5 jam tersebut, Jokowi ditemani Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Bupati Kabupaten Bogor Nurhayanti, dan Juru Bicara Presiden Johan Budi.
Setibanya di lokasi, Jokowi bersama kedua menterinya, yang sama-sama mengenakan atasan kemeja putih, langsung menaiki ke lantai atas salah satu bangunan Hambalang yang terbengkalai.
Di atas, Jokowi berkeliling dan meninjau kondisi bangunan yang masih setengah jadi. Tampak rangka rangka beton bergeletakan di lantai dan berlumut terkena air hujan. Rumput liar memenuhi lantai. Ada pula sisa genangan air hujan akibat tak adanya atap bangunan.
Dari bangunan itu, Jokowi bersama kedua menteri kemudian berpindah meninjau dua bangunan lainnya.
Tampak mencolok di salah satu gedung, tiang pancang bangunan yang mencuat, warna dinding kehijauan karena lumut serta pecahan kaca-kaca dan pipa-pipa berserakan di lantai. Semua terbengkalai dan mulai rusak karena pelapukan.
Jokowi berkali-kali menggelengkan kepalanya saat meninjau kondisi bangunan-bangunan yang menggunakan anggaran APBN triliunan rupiah tersebut.
Ketika ditanya pendapatnya mengenai kondisi pembangunan yang terbengkalai, Jokowi hanya menjawab singkat dan dengan suara pelan, "ya, tadi, kan, hanya gini-gini."
(vws)