Asprov Kaltim: Suara Klub Lebih Berpengaruh pada PSSI

Ahmad Bachrain | CNN Indonesia
Senin, 21 Mar 2016 15:33 WIB
Ketua Asprov Kaltim, Yunus Nussy mengatakan, klub-klub anggota PSSI lebih berhak bersuara ketimbang Asprov.
PSSI mengundang Asprov seluruh Indonesia untuk membicarakan soal kompetisi setiap jenjang yang bakal kembali digelar PSSI. (CNN Indonesia/ M. Arby Rahmat)
Jakarta, CNN Indonesia -- Senin (21/3) sore ini, PSSI bakal mengundang Asosiasi PSSI Provinsi (Asprov) seluruh Indonesia.

Agenda utamanya adalah tindak lanjut rencana kompetisi semua jenjang yang akan digelar PSSI. Itu setelah Kasasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI ditolak Mahkamah Agung terkait putusan Pengadilan Tata usaha Negara yang memenangkan gugatan PSSI perihal sanksi pembekuan oleh pemerintah.

Meski agenda utama adalah membahas peran serta Asprov dalam kompetisi amatir, bukan tak mungkin bakal ada pembicaraan pula terkait perkembangan terbaru soal situasi sepak bola nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya adalah dinamika dari anggota yang menghendaki kepastian organisasi PSSI. Kemungkinannya termasuk usulan mengenai Kongres Luar Biasa (KLB) yang sempat dilontarkan klub-klub macam Persib Bandung.

Tuntutan itu tak lepas dari status tersangka kasus korupsi yang kini dilekatkan kepada Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti.

Di lain pihak, ada pula yang memiliki pandangan berseberangan yakni tidak menghendaki KLB.

Salah satu Asprov dari Kalimantan Timur pun mencoba angkat suara menanggapi dinamika itu. "Entah itu usulan KLB atau tidak, kami dari Asprov Kaltim tak ingin ikut berpolemik," ujar Ketua Asprov Kaltim, Yunus Nussy.

"Menurut saya, yang berhak menyuarakan itu adalah klub-klub, bukan Asprov."

Yunus menilai, klub yang paling bersentuhan dengan kepentingan PSSI dan kompetisi. "Beda dengan Asprov yang secara struktural ada di bawah PSSI dan kami tidak punya kepentingan apa-apa," ucapnya.

Ia menambahkan, terpenting bagi Asprov adalah bagaimana bisa menjalankan program pembinaan yang sudah digariskan PSSI. "Kalau kami ikut-ikutan, tidak pantas rasanya," terang Yunus.

"Tapi di satu sisi, klub-klub ini seperti malu-malu kucing menyuarakan aspirasi mereka."

Menurut Yunus, saat ini bukan lagi sekadar KLB dan mengganti pengurus baru begitu saja. Ia berharap ada arah yang jelas ke depannya bagi PSSI sehingga kisruh seperti ini tak berkepanjangan.

"Sekarang beda kondisinya. Kami dibuat kebingungan dengan keputusan pemerintah membekukan PSSI, sementara konsepnya apa ke depan, tidak jelas," ucap Yunus.

"Bahkan, diajak komunikasi pun tidak."

Sebagai struktur di bawah PSSI, Asprov tentu berada dalam posisi mengawal hasil KLB di Surabaya dengan La Nyalla sebagai Ketua Umum PSSI. "Mungkin kebingungan ini pula yang dirasakan klub-klub sehingga terkesan malu-malu kucing," beber Yunus.

Ia sendiri memutuskan tak bisa hadir dalam pertemuan Asprov dengan PSSI hari ini karena ada kesibukan lain. Asprov Kaltim diwakili oleh Sekretaris Asprov, Ahmad Supono.

Soal kompetisi yang akan digelar PSSI, Yunus berharap agar induk sepak bola Tanah Air itu juga memikirkannya lebih matang. "Sebetulnya yang paling penting itu benahi dulu masalah organisasinya," katanya. (bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER