Erick Thohir dan Agum Diterima Presiden FIFA

Ahmad Bachrain | CNN Indonesia
Rabu, 27 Apr 2016 11:05 WIB
Ketua KOI, Erick Thohir dan Ketua Komite Ad-hoc Reformasi FIFA, Agum Gumelar, meminta rekomendasi dari FIFA terkait sengkarut sepak bola Tanah Air.
Ketua KOI, Erick Thohir diterima Presiden FIFA, Gianni Infantino Rabu (27/4) pagi WIB. (Tom Dulat/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir dan Ketua Tim Ad-hoc Reformasi PSSI, Agum Gumelar, Rabu (27/4) pagi WIB atau Selasa (26/4) malam waktu setempat, tiba di markas FIFA, Zurich, Swiss.

Dua utusan Indonesia itu langsung disambut Presiden FIFA, Gianni Infantino. Erick dan Agum diagendakan bertemu Infantino untuk membahas masa depan sepak bola Indonesia terkait sanksi pembekuan yang kini sudah berjalan setahun lebih.

Dari hasil pertemuan tersebut, diharapkan lahir solusi dari FIFA untuk menyelesaikan sengkarut yang terjadi di sepak bola Tanah Air.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konflik yang terjadi antara pemerintah dan PSSI pun diharapkan bisa berubah menjadi kerja sama sehingga bisa memecah kebuntuan. Seperti diketahui, pemerintah melalui Kemenpora RI, membekukan PSSI karena dinilai tidak memenuhi kepatuhan terhadap perundan-undangan di Indonesia.

Buntut dari sanksi administratif itu, FIFA juga membekukan PSSI karena pemerintah dianggap telah melakukan intervensi terhadap asosiasi anggotanya.

FIFA sendiri bersedia memberikan bantuan asistensi kepada Indonesia agar bisa keluar dari permasalahan sepak bola yang membelenggu selama ini. Salah satu misi terdekatnya adalah segera mencabut sanksi FIFA terhadap PSSI.

Pencabutan sanksi itu pun diharapkan bisa dilakukan sebelum Kongres Tahunan PSSI di Meksiko pada 9-10 Mei 2016. Kongres tersebut diagendakan untuk menyetujui beberapa poin reformasi yang dilakukan induk organisasi sepak bola dunia tersebut.

Sebelumnya, pemerintah menitip aspirasi kepada Erick terkait pertanyaan kepada FIFA untuk melakukan reformasi sepak bola yang seusai dengan arahan FIFA.

Sementara Agum ikut serta karena kepentingannya sebagai Ketua Komite Reformasi PSSI yang ditunjuk langsung oleh FIFA.

Sebelumnya, Agum sempat mempertimbangkan untuk ikut terbang ke markas FIFA jika pemerintah memberikan jaminan tertulis akan mencabut sanksi pembekuan.

Hingga berita ini diturunkan, belum muncul rekomendasi yang harus dijalankan Indonesia dari hasil pertemuan tersebut. (bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER