Menpora Ungkap Delapan Dampak Positif Pembekuan PSSI

Jun Mahares | CNN Indonesia
Kamis, 28 Apr 2016 18:08 WIB
Setahun lebih sudah kepengurusan PSSI dibekukan pemerintah. Menpora Imam Nahrawi pun menyebutkan delapan dampak positif untuk tata kelola sepak bola nasional.
Menpora Imam Nahrawi menyatakan delapan hal positif yang diperoleh selama pembekuan PSSI demi reformasi sepak bola nasional. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sanksi pembekuan PSSI selama setahun terakhir tak hanya menimbulkan kerugian, namun juga sisi positif yang turut memajukan tata kelola sepak bola nasional ke arah yang lebih baik.

"Hasil Kerja sama Tim Tansisi dan BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia) cukup mengejutkan. Ada beberapa hal positif yang mulai biasa diterapkan klub-klub Indonesia," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi saat merefleksikan setahun berjalan pembekuan PSSI sejak 17 April 2015, Kamis (28/4).

Kebijakan pemerintah membekukan PSSI itu memantik sanksi dari FIFA akhir Mei 2015. Sepak bola Indonesia pun dikucilkan dari dunia internasional akibat sanksi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, terkait pembekuan PSSI, maka kompetisi sepak bola nasional pun terhenti. Dan, melihat peluang untuk mengisi kekosongan kompetisi reguler, sejumlah pihak swasta pun menggelar turnamen jangka pendek. Di antaranya, Piala Kemerdekaan, Piala Presiden, Piala Jenderal Soedirman, dan Piala Bhayangkara sebagai penutup.

Menpora menyebutkan setidaknya ada delapan dampak positif yang mulai diterapkan oleh klub-klub sepak bola nasional sejak pembekuan itu.

"Insyaallah hasil-hasil ini akan diteruskan dalam setiap penyelenggaraan kompetisi atau turnamen di masa yang akan datang. Bahkan, saya minta untuk terus disempurnakan melalui kebijakan-kebijakan baru," ujar Menpora.

Berikut delapan poin hal positif yang diklaim Menpora:

1. Klub sepak bola nasional terbiasa dengan verifikasi administrasi dan lapangan, termasuk kontrak pemain dan pelatih.

2. Perangkat pertandingan selalu dievaluasi sehingga selama berlangsungnya beberapa kali turnamen tidak ada insiden berarti yang mencoret nama baik perangkat pertandingan.

3. Tidak ada kejadian berarti yang mengarah pada kriminal saat pertandingan seperti wasit dipukul pemain yang dulu kerap terjadi.

4. Suporter mulai teratur dan insiden tawuran antarsuporter intensitasnya berkurang. Suporter sudah semakin dewasa.

5. Setiap turnamen diaudit oleh lembaga yang kredibel sehingga transparansi pengelolaan turnamen tetap terjaga.

6. Setiap klub dan publik sekarang mengetahui berapa dana yang berputar selama satu putaran turnamen.

7. Setiap klub mengetahui berapa mereka akan menerima dana jika mereka berpartisipasi atau memenangkan turnamen.

8. Karena kontrak pemain dibuat transparan maka kekhawatiran gaji tidak dibayar semakin berkurang.

(kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER