Drama Akhiri Putaran Pertama Final Four Proliga 2016

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Senin, 02 Mei 2016 03:00 WIB
Sebuah pertadingan puncak tanpa drama tak akan ramai. Bahkan drama itu jadi bumbu peramai sebuah kompetisi yang sudah memasuki fase puncak.
(CNN Indonesia/Martinus Adinata)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah berjalan sejak Jumat (29/4), putaran pertama final Proliga 2016 yang berakhir Minggu (1/5) diwarnai sejumlah drama dan kontroversi di ujung laga.

Pasalnya, laga antara Gresik Petrokimia dan Jakarta Pertamina Energi (JPE) putri yang berakhir dengan kemenangan JPE 3-1 itu diwarnai aksi protes kubu Petrokimia yang tak puas dengan kepemimpinan wasit.

Selain itu, dua pemain dari masing-masing tim juga harus menepi lantaran cedera dalam pertandingan, sehingga membuat laga sempat dihentikan sejenak pada set ketiga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di awal set ketiga, saat kedudukan imbang 2-2, JPE harus kehilangan salah satu pemain mereka, Agustin Wulandari, akibat masalah di lututnya.

Cederanya Agustin itu membuat wasit menghentikan jalannya pertandingan yang langsung menuai protes dari kubu tim lawan lantaran bola berada dalam penguasaan mereka.

"Menurut saya mereka (Petrokimia) berhak melakukan protes. Tapi pelatih mereka (Li Huanning) mungkin harus baca aturan lagi," ujar pelatih JPE Putri, Risco Herlambang.

Selang beberapa saat, giliran Petrokimia yang juga kehilangan salah satu pemainnya, Yulis Indah Yani, yang mengalami masalah di bahunya akibat terjatuh, sehingga laga kembali tertunda beberapa saat.

Namun, satu catatan penting dari laga pemungkas putaran pertama Final Four Proliga kali ini adalah lambatnya tim medis melakukan penanganan pemain yang cedera.

Ketika Agustin mengalami masalah di lututnya, butuh waktu lama sebelum tim medis tiba. Bahkan, sejumlah ofisial harus menggendong pemain JPE itu keluar lapangan lantaran tim medis lamban dalam mencari tandu.

Ketidaksiapan tim medis kembali terlihat saat Yulis mengalami cedera pada bahunya. Alih-alih sigap mendekati pemain yang cedera, tim medis yang sempat mau mendekati malah kembali ke posnya membuat tim Petrokimia dan JPE terlihat kesal dengan hal tersebut.

Protes Keras Wasit

Selain sorotan yang mengarah kepada lambannya reaksi tim medis, wasit dalam laga kali ini juga menjadi sorotan karena kerap merevisi keputusannya.

Bahkan, pada set ketiga wasit sempat memberikan poin kepada Petrokimia sebelum meralat keputusannya dan ganti memberikan poin kepada kubu JPE.

"Harusnya tak boleh seperti itu, jika di China ada wasit seperti itu tak akan pernah digunakan lagi ke depannya," ujar Li Jianning yang tampak tak puas dengan kepemimpinan wasit kali ini.

Namun, di luar kontroversi itu, laga pemungkas putaran pertama final four kali ini terasa kurang greget dibanding laga terakhir di dua hari pertama.

Pasalnya, GOR C-tra Bandung yang menjadi arena pertandingan tampak sudah mulai kosong di partai terakhir. Jauh berbeda dengan kondisi partai terakhir di hari Jumat maupun Sabtu.

Selain itu, kedua tim juga sering melakukan kesalahan sendiri dan tampak kelelahan, sehingga permainan terasa kurang seru. Apalagi bila ibandingkan dengan laga voli putri sebelumnya yang mempertemukan Jakarta Elektrik PLN dan PGN Popsivo.

Dalam laga yang berakhir dengan kemenangan 3-1 bagi Jakarta Elektrik PLN itu, atmosfer pertandingan terasa hidup lantaran dukungan dari banyaknya suporter Popsivo yang berasal dari kalangan kepolisian.

Selain itu, rally-rally panjang juga ditampilkan kedua tim membuat laga menjadi semakin seru.

Secara keseluruhan, putaran pertama final four Proliga putri kali ini berhasil dikuasai oleh Jakarta Elektrik PLN yang meraih delapan poin dari tiga laga yang selalu mereka menangkan.

Menyusul di peringkat kedua JPE dengan raihan tujuh poin dan Gresik Petrokimia di peringkat ketiga dengan tiga poin

Sedangkan, Popsivo yang tak pernah meraih satupun kemenangan di putaran pertama kali ini harus puas berada di posisi bontot lantaran gagal meraih poin di tiga laga mereka.

Berikut Klasemen Putaran Pertama Final Four Proliga di Bandung:

Voli Putra

1. Surabaya Samator -- 7 poin

2. Jakarta BNI Taplus -- 6 poin

3. Jakarta Pertamina Energi -- 3 poin

4. Palembang Bank Sumsel Babel -- 2 poin

Voli Putri

1. Jakarta Elektrik PLN -- 8 poin

2. Jakarta Pertamina Energi -- 7 poin

3. Gresik Petrokimia -- 3 poin

4. Jakarta PGN Popsivo Polwan -- 0 poin

(kid/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER