Bandung, CNN Indonesia -- Tak munculnya bibit-bibit pemain muda di ajang Proliga membuat Pertamina berpikir ulang dalam memperpanjang kontrak mereka sebagai sponsor utama. Kontrak mereka di ajang kompetisi profesional bola voli itu akan berakhir tahun ini.
"Ada dua kegiatan (sponsor) kami di sana (Proliga). yaitu di Pertamina Proliga terkait titel sponsor dan juga sponsor terhadap tim putra dan putri kami (Jakarta Pertamina Energi)," ujar Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang, Sabtu (29/4).
"Masalah titel sponsor masih kita evaluasi dari pelaksanaan. Ketika Proliga nanti selesai baru ada keputusan apakah kami lanjut atau tidak."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kriteria evaluasi itu sendiri menurut Ahmad adalah hasil pembinaan yang dilakukan di Proliga termasuk masalah kemunculan bibit-bibit pemain muda.
Pria berusia 52 tahun itu tak ingin kerjasama Pertamina dan Proliga selama dua tahun tak menghasilkan bibit pemain muda dan hanya mengandalkan pemain-pemain yang sama maupun pemain asing.
"Jadi akan kami lihat apakah target pengembangan atlet terpenuhi. Muncul tidak yang muda-muda?" ujar Ahmad menambahkan.
"Jika mayoritas pemain yang ada hanya itu-itu saja dan pemain asing,
ya rasanya percuma."
Sejauh ini Ahmad merasa cukup puas dengan kiprah tim Pertamina di ajang Proliga, yakni Jakarta Pertamina Energi, yang didominasi pemain-pemain muda.
"Jika melihat tim Pertamina saat ini, ada banyak pemain mudanya," ujar Ahmad lebih lanjut. "Jadi Proliga itu diharapkan selain menjadi kasta tertinggi di dunia voli juga dapat menjadi ajang pembinaan."
Banyaknya pemain-pemain muda dalam tim Pertamina di ajang Proliga terlihat dari rata-rata usia pemain Jakarta Pertamina Energi putri (JPE) yang merupakan pemain kelahiran di atas 1993.
Bahkan, di ajang Proliga 2016, JPE putri berani memasang pemain berusia 16 tahun, Wahida Muntaza, sebagai libero.
(vws)