Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana pencabutan sanksi administratif PSSI bakal berimbas terhadap keberadaan Tim Transisi. Tim yang dikomandoi Bibit Samad Rianto itu bakal ikut dibubarkan.
"Jika SK pembekuan keluar, maka otomatis Tim Transisi akan dibubarkan," kata Juru Bicara Kemenpora Gatot Dewa Broto di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (2/5).
Sebelumnya, Tim Transisi dibentuk untuk mengambil alih sementara tugas PSSI yang terkena sanksi 'pembekuan' dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Menpora) pada 17 April 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semula, Tim Transisi diberikan mandat menjalankan empat tugas utama. Di antaranya memastikan keikutsertaan Indonesia di event internasional, melakukan supervisi agar kompetisi tetap bergulir, dan merencanakan pembentukan kepengurusan PSSI yang baru melalui mekanisme FIFA.
Pada faktanya, belum banyak yang bisa dilakukan Tim Transisi selain menjalankan turnamen Piala Kemerdekaan pada 2015 lalu. Selain itu, sepak bola Indonesia praktis tak bisa tampil di pentas internasional menyusul sanksi FIFA pada akhir Mei 2015.
Gagasan Tim Transisi untuk menggulirkan Liga Indonesia Transisi (LIT) urung terealisasi. Kemenpora pun harus menyetujui Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 yang lebih dulu mengantongi restu dari Presiden RI Joko Widodo.
Meski demikian, keberadaan Tim Transisi masih berpeluang dipertahankan jika dianggap masih diperlukan.
"Tugas awal Tim Transisi hanya sebagai pengganti sementara PSSI. Tapi, tidak tahu apakah mereka masih dilibatkan nantinya tergantung klausal di dalam SK (Surat Keputusan) Menpora nantinya," ujar Gatot.
Gatot juga belum bisa memastikan kapan sanksi pembekuan PSSI dikeluarkan. Yang pasti, draft pencabutan sanksi terhadap otoritas sepak bola Indonesia itu sudah disiapkan.
"Kami masih mengacu kepada pernyataan Presiden Jokowi pada pertengahan April lalu sesaat setelah menerima perwakilan PT GTS dan pengurus klub. Tapi, belum tahu waktunya kapan," ujar pria berkaca mata itu.
(jun)