Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menegaskan tidak akan campur tangan terkait penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Sebab, agenda pemilihan Ketua Umum PSSI menjadi hak para anggotanya sendiri.
"Kami tidak mau dianggap melakukan intervensi. Yang penting kan itu voter (anggota PSSI) karena itu urusan internal mereka," kata Juru Bicara Menpora Gatot S Dewa Broto, Selasa (3/5).
Gatot menjelaskan, keinginan untuk menggelar KLB murni atas aspirasi para anggota PSSI tanpa intervensi pihak luar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, perwakilan klub dan Asosiasi Provinsi (Asprov) telah bertemu Presiden RI Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pada pertengahan April.
Hasil pertemuan tersebut tidak diungkapkan secara langsung. Namun, mayoritas klub telah sepakat untuk menggelar KLB demi reformasi di kepengurusan PSSI.
Kemenpora juga mengisyaratkan bakal segera mencabut sanksi pembekuan PSSI. Namun, belum dapat dipastikan kapan eksekusi bakal dilaksanakan.
"Ya kita prinsipnya setuju reformasi (sepak bola Indonesia). Yang jelas (SK) dicabut, tidak ada embel-embel lagi. Bahasa pencabutan itu tidak bisa bersyarat," ucap Gatot.
Rencana pencabutan sanksi administratif PSSI pun akan berimbas terhadap keberadaan Tim Transisi yang selama ini bertugas mengambil alih tugas PSSI.
Gatot menyampaikan jika SK pembekuan keluar, maka otomatis Tim Transisi yang diketuai Bibit Samad Rianto akan ikut dibubarkan.
(jun)