Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan alat olahraga asal Amerika Serikat, Nike, menegaskan akan terus bekerja sama dengan Maria Sharapova meski sang petenis telah dijatuhi sanksi skors dua tahun oleh Federasi Tenis Internasional.
Pada Rabu (8/6), tribunal ITF menjatuhkan sanksi skors untuk mantan petenis nomor satu dunia itu karena terbukti positif mengonsumsi meldonium, zat yang dinyatakan terlarang oleh Badan Agensi Anti-Doping Dunia (WADA).
Meski demikian, tribunal menyimpulkan bahwa petenis Rusia itu tidak dengan sengaja mengonsumsi meldonium untuk mendapatkan dorongan performa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal inilah yang menjadi dasar Nike untuk mengubah sikap dan terus bekerja sama dengan Sharapova. Semula, Nike sempat menahan sementara kontrak kerjanya dengan Sharapova ketika pada awal Maret lalu ia dinyatakan positif mengonsumsi Meldonium.
"Tribunal ITF telah menyatakan bahwa Maria tidak dengan sengaja melanggar peraturan," demikian pernyataan resmi Nike.
"Maria selalu memperjelas posisinya, telah meminta maaf atas kesalahannya, dan juga sekarang mengajukan banding terhadap sanksi itu."
"Berdasarkan keputusan ITF dan juga penemuan-penemuan mereka, kami berharap melihat Maria terus bermain di lapangan dan kami akan terus bekerja sama dengannya."
Selain mendapatkan dukungan Nike, Sharapova juga didukung oleh sponsor lainnya yaitu produsen raket HEAD. Perusahaan itu juga mengeluarkan pernyataan keras terhadap keputusan tribunal ITF.
Mereka menyatakan bahwa hukuman skors tidak didasarkan pada "pengujian klinis secara intensif" dan bahwa "WADA melarang meldonium berdasarkan jumlah atlet yang menggunakan meldonium, ketimbang berdasarkan bukti ilmiah."
"Kami percaya, berdasarkan fakta dan juga pertimbangan yang diberikan pada kami, ini adalah keputusan yang cacat. HEAD akan terus mendampingi Nona Sharapova," demikian bunyi pernyataan kepala HEAD, Johan Eliasch.
Sponsor pribadi Sharapova lainnya belum mengeluarkan respons terhadap keputusan ITF. Pada maret lalu, perusahaan jam Swiss Tag Heuer memutus kontrak kerja mereka dengan Sharapova dan produsen mobil mewah Porsche juga menahan seluruh aktivitas mereka dengan Sharapova.
Sharapova pada Februari lalu dinyatakan positif mengonsumsi Meldonium. Ia mengaku mengonsumsi zat tersebut dalam bentuk lainnya yang dikenal dengan nama Mildronate.
Mantan petenis nomor satu dunia itu juga mengakui bahwa ia gagal membaca instruksi ITF pada September 2014 bahwa Meldonium akan dilarang mulai tahun 2015.
Menurut pengacara Sharapova, John Haggerty, kliennya mulai menggunakan meldonium setelah dokternya "melakukan serangkaian tes secara menyeluruh untuk menentukan kondisi medis yang membuatnya sering sakit."
Hasil Elektrokardiogram (EKG) Sharapova dinilai memiliki "keabnormalan" dan juga adanya "beberapa indikasi diabetes". Hal inilah yang membuat dokter menyarankan petenis 29 tahun itu untuk mengonsumsi beberapa obat, termasuk di antaranya meldonium.
Tribunal ITF, setelah mendengarkan kesaksian Sharapova pada 18-19 Mei lalu, memutuskan bahwa Sharapova tidak dengan sengaja mendapatkan efek pendorong performa meldonium. Namun ITF tetap menghukumnya skors dua tahun.
Lewat pernyataan resmi, Sharapova telah menyatakan akan mengajukan banding pada Pengadilan Arbitrase Olahraga.
(vws)