Kodam Siliwangi Akui Anggotanya Terlibat Ricuh Polo Air PON

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Selasa, 20 Sep 2016 15:03 WIB
Pangdam III/Siliwangi mengatakan telah mengantongi identitas anggotanya yang terlibat kericuhan di semifinal Polo Air PON Jabar, Selasa (19/9).
Terjadi kericuhan di laga semifinal polo air di PON Jawa Barat. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pangdam III/Siliwangi, Mayjen Hadi Prasojo, mengakui ada anggotanya yang terlibat kericuhan di semifinal Polo Air putra di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat, Selasa (19/9).

Hadi yang juga menjabat sebagai Komandan Kontingen (Chief de Mission) Jabar meminta maaf atas hal itu dan menyatakan akan memberi teguran pada anggotanya yang terlibat insiden di Kolam Renang Komplek Si Jalak Harupat, Bandung, tersebut.  

"Iya memang ada perlawanan dari anggota kami. Itu karena mereka terpancing emosi dari suporter lawan," kata Hadi dalam jumpa pers di Makodam III/Siliwangi, Bandung, seperti dikutip dari detik.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada dua keributan dalam insiden tersebut. Pertama, adalah keributan antara tim Jabar dan Sumatra Selatan di kolam renang. Kericuhan kemudian meluas ke atas tribun, yang turut melibatkan kelompok anggota Kodam Siliwangi.

Prajurit Siliwangi sendiri memang dikerahkan untuk menyaksikan beberapa ajang PON untuk mendukung kontingen Jawa Barat.

Video kericuhan itu kemudian ramai dibagikan di media sosial.  

Menurut Ketua KONI DKI Jakarta, Raja Sapta Ervian, sebab dari kericuhan di tribun adalah ketika salah seorang anggota tim polo air DKI Jakarta menegur seorang yang diduga petugas keamanan, melempar botol ke area tanding. Hal itu kemudian direspons negatif dan terjadi keributan.

"Anggota TNI yang bertugas mengamankan saat itu juga sudah mengingatkan untuk tidak lempar-lemparan. Tapi tidak didengar oleh mereka dan tetap melakukan pelemparan," ujar Hadi.

"Video itu cuma sesaat diambilnya, pas kericuhan. Tapi kalau diambil keseluruhan ada aksi lempar-melempar dulu. Anggota kita terpancing aksi lempar-lemparan itu, mereka masih muda jadi mudah terpancing," sambungnya.

Hadi pun kemudian meminta maaf atas insiden itu dan menyatakan akan memberikan teguran kepada anggotanya. Hadi juga mengaku sudah mengantongi identitas prajurit Siliwangi yang terlibat pemukulan.

"Saya minta maaf masyarakat luas atas insiden ini," ujar dia.

Ini adalah kali kedua terjadi bentrok antara pihak militer dan masyarakat sipil di arena olahraga. Pada 22 Mei lalu, terjadi bentrok antara suporter PS TNI dan pendukung Persegres di Stadion Petrokimia, Gresik.

Suporter PS TNI yang mayoritas anggota TNI ikut tersulut emosi dan meluapkannya dengan adu fisik. Sembilan suporter Gresik harus dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka cukup serius, sementara belasan lainnya luka-luka.

Terkait ricuh di semifinal Polo Air, Kementerian Pemuda dan Olahraga menyatakan akan meminta klarifikasi kepada panitia penyelenggara PON dan juga meminta jaminan keamanan untuk seluruh kontingen peserta. Sementara, Menpora Imam Nahrawi mengecam insiden tersebut dan menyebutnya "memalukan."

"Saya minta pada PB PON dan KONI Pusat untuk mengusut tuntas peristiwa pemukulan yang terjadi di arena Polo Air di PON Jabar. Sungguh memalukan, yang mestinya beradu prestasi malah emosi yang tampak," kata Imam. "Sudahi, sudahi cara tidak bermartabat seperti ini."

Sementara itu, Ervian berharap agar petugas negara semestinya bertindak netral untuk mengamankan situasi secara keseluruhan.

Di PON 2016, ia menemukan adanya penonton berseragam militer di beberapa arena seperti renang, karate, dayung, polo air, dan berkuda. Hal-hal tersebut, katanya, sesuatu yang belum pernah ia temukan dalam gelaran PON sebelumnya.

"TNI harusnya jadi penengah tapi nyatanya berbeda. Dan itu benar-benar jadi sejarah yang tidak baik, akan jadi catatan (evaluasi). Kami sebagai penanggung jawab akan protes keras kepada PB PON dari segi sistem keamanan, dan akan memproses hukum karena ada pemukulan yang merugikan atlet DKI Jakarta," tutur Ervian.

[Gambas:Youtube] (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER