Terjadi Ricuh di Berbagai Ajang, Menpora Minta PON Dievaluasi

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Kamis, 22 Sep 2016 16:19 WIB
Dalam delapan hari penyelenggaraan PON terjadi berbagai kericuhan yang menyebabkan keributan antarsuporter, pemukulan, protes, dan boikot.
Menpora meminta ada evaluasi besar-besara terhadap ajang Pekan Olahraga Nasional. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi akan mengevaluasi penyelenggaraan Pekan Olahraga (PON) XIX/2016 di Jawa Barat. Hal tersebut ditegaskan Imam menyusul adanya berbagai kericuhan dalam ajang olahraga empat tahunan itu.

"Besok saya akan undang PB PON, Gubernur, Wakil Gubernur, Pangdam (Panglima Daerah Militer), Kapolda, seluruh CdM (ketua kontingen) dan KONI untuk evaluasi di Bandung," kata Imam di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/9).

Ia mengatakan evaluasi dilakukan untuk mengetahui penanganan masalah selama sisa waktu penyelenggaraan PON. Salah satu yang diutamakan adalah mencari akar masalah yang menyebabkan adanya keributan antarsuporter, pemukulan, protes, dan boikot.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami akan evaluasi besar-besaran. Tentu ini tidak boleh terulang lagi dan saya sudah ingatkan KONI pusat sebagai kepanjangan tangan pemerintah di sana. Jangan sampai mencederai semangat PON yang ingin menjunjung sportivitas dan fair play," katanya.

Imam menyatakan PON seharusnya merupakan perang prestasi, bukan perang otot atau emosi.

Setelah evaluasi, Imam akan membuat regulasi ketat untuk menghindari kericuhan, atau menjadikan PON sebagai ajang mencari bonus, adu gengsi antardaerah, atau ajang reuni.

Imam juga akan membatasi transfer atlet antardaerah dan nominal bonus agar sesuai dengan kemampuan daerah.

Delapan hari gelaran PON XIX/2016 di Jawa Barat telah terjadi berbagai kericuhan. Beberapa di antaranya terjadi di cabang olahraga polo air di pertandingan semifinal Jawa Barat melawan Sumatera Selatan yang kemudian merambat ke bangku tribun penonton.

Kericuhan juga terjadi pada final wushu Sanda kelas kelas 52 kg puteri yang mempertemukan Rosalina Simajuntak dari Sumatera Utara dan Selviah Pertiwi dari Jawa Barat. Awalnya partai final itu berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Rosalina.

Namun, merasa tidak puas dengan hasil tersebut, Ketua Pengprov Wushu Jawa Barat, Edwin Sanjaya, turun ke lapangan, dan bahkan naik ke atas matras mengajak seluruh wasit untuk berkelahi.

Merasa tidak dilayani, Edwin memprovokasi penonton Jawa Barat untuk turun ke lapangan.

Kericuhan baru berakhir setelah petugas keamanan turun ke lapangan. Akibat kericuhan tersebut pertandingan babak final wushu terpaksa dihentikan selama 1,5 jam.

Wasit akhirnya meralat keputusannya dan menyatakan Jawa Barat sebagai pemenang emas.

(antara/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER