Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pemuda dan Olahraga memastikan Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja 2017 di Jawa Tengah terancam gagal terlaksana. Keterbatasan dana membuat Kemenpora harus fokus pada cabang olahraga prioritas.
Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto menjelaskan, pihaknya memang sudah ditagih soal rekomendasi untuk menggelar PON Remaja 2017 Jateng. Namun, surat rekomendasi itu belum diberikan.
"Di tahun 2017, Jateng selain menggelar PON Remaja juga akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) dengan jarak yang berdekatan. PON Remaja bulan Juni sedangkan POPNAS September," kata Gatot ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (14/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peserta POPNAS juga berpeluang ikut serta di PON Remaja. Sedangkan cabor yang sifatnya pembinaan justru lebih banyak digelar di POPNAS.
"Tadi saya juga sudah menghubungi Sekda (Sekretaris Daerah) Jateng menjelaskan terkait efisiensi anggaran. Kami bilang, kalau mau lanjut (PON Remaja 2017) silakan, tapi Kemenpora tidak bisa bantu dana," ujar Gatot.
Sayang, ketika ditanya berapa jumlah anggaran yang diminta Jawa Tengah untuk menggelar PON Remaja dan POPNAS, Gatot enggan menjawab. Katanya, RKKL (Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian Negara/Lembaga) Kemenpora untuk 2017 belum disetujui DPR.
Kemenpora memaklumi Jawa Tengah sudah melakukan persiapan awal jelang PON Remaja 2017. Makanya ia menginformasikan sejak dini perihal tidak diberikannya rekomendasi pelaksanaan PON Remaja 2017.
"Kami tidak akan menghalangi, kalau mau dilanjut silakan. Tapi, mohon maaf, kami tidak bisa bantu dana karena saat ini kami mencoba fokus pada cabor prioritas sejak hasil dari Olimpiade 2016 kemarin," ujarnya.
(jun/jun)