Menanti Transformasi Istana Olahraga yang Lebih Bergelora

Titi Fajriyah | CNN Indonesia
Rabu, 23 Nov 2016 14:12 WIB
Tim renovasi menerangkan harus berhati-hati membongkar tiap jengkal Istora Senayan karena ada beberapa bagian di antaranya merupakan cagar budaya.
Proses renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno. Istora Senayan juga menjalani proses renovasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kesan mewah nan megah terbayang ketika mendengar nama Istana Olahraga (Istora). Dibangun pada 8 Februari 1960, bangunan yang dikenal dengan sebutan Istora Senayan itu merupakan kelengkapan sarana dan prasarana dalam rangka Asian Games 1962.

Selang 54 tahun kemudian, bangunan yang berada di Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta itu akan kembali bertransformasi. Tujuannya, menyambut perhelatan akbar ajang multievent olahraga terbesar di Asia, 2018 mendatang.

Bangunan tua itu pun menyimpan banyak catatan sejarah prestasi di dalamnya. Wajar, jika kini bangunan tersebut dilindungi sebagai warisan budaya yang dijaga keasliannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasa heran pun terlontar dari Cepi Cahyadi, Bagian Administrasi Teknik Renovasi Istora Senayan ketika CNNIndonesia.com berkunjung, Selasa (22/11). Rasa herannya tertuju pada kualitas material yang digunakan oleh konstruktor yang membangunnya kala itu.

"Bangunan dulu itu strukturnya lebih kokoh. Saya tidak sangka, orang dulu itu lebih detail soal konstruksinya. Sampai segininya," kata Cepi terheran takjub.

"Besi-besi baja atapnya sampai sekarang masih bagus. Kalau tidak salah, itu langsung dari Jerman dan masih kuat sampai sekarang," sebutnya.

Masalah yang sering dialami Istora Senayan saat menggelar event adalah bocor ketika hujan. Namun, itu disebut Cepi bukan disebabkan oleh keroposnya besi atap, tapi masalah pada pipa saluran di talang air yang tidak sulit untuk diperbaiki.

Bukan hanya besi-besi yang masih kokoh menyangga bangunan yang awalnya mampu menampung sekitar 15 ribu penonton saja, keramik di salah satu toliet di lantai tiga Istora saja tidak ikut dibongkar. Alasannya sederhana, keramik itu masih merupakan peninggalan 1962.

"Ada semacam ubin kaca di dekat toilet juga tidak kami buang. Kualitas terbaik keramik saat ini saja belum tentu sama dengan kualitas yang dimiliki keramik yang ada di sini," akunya.

"Kami harus lebih detail dalam pengecekkan dan pendataan aset cagar budayanya, harus hati-hati sekali dalam pembongkaran. Kami harus mendeteksi mana yang harus dibongkar mana yang harus dipertahankan," ujarnya sambil mengajak CNNIndonesia.com melihat sekeliling area renovasi Istora Senayan.

Pendeteksian data aset cagar budaya juga merunut pada gambar desain asli Istora. Tidak seperti saat ini yang sudah bisa menggunakan desain tiga dimensi, salinan desain Istora 1962 masih berbentuk kertas gambar yang masih dijaga sebagai bagian dari sejarah.

Kaki-kaki penyangga Istana kini akan lebih ditonjolkan seperti konsep awalnya. Megah dan mewah dengan tangga di depan Istora bakal menyambut ribuan penonton yang ingin menyaksikan laga pebulutangkis dunia di Asian Games 2018.

Jika dulu terlihat ada ruangan sebelum tangga masuk Istora, bangunan baru yang bukan masuk dalam kategori cagar budaya itu kini sudah diratakan dengan tanah. Tidak ada lagi penghalang yang menutupi kesan megahnya transsformasi Istora Senayan sejak 1960-2018.

Jika dulu lahan parkir terkesan semrawut, nantinya kantong parkir rencananya sudah lebih tertata. Bagian belakang akan digunakan khusus untuk parkir atlet, sedangkan bagian depan Istora khusus bagi penonton.

Bangunan baru khusus buat pemanasan atlet jelang laga pun dipersiapkan. Posisinya, berada di samping venue utama dan dibuat permanen.

Genap dua bulan, proses transformasi itu sudah berjalan di bawah kendali 146 pekerja proyek. Pengerjaannya terus mengalami peningkatan positif setiap harinya sesuai dengan rencana jadwal yang disiapkan konstruktor.

"Pencopotan keramik sudah selesai semua. Saat ini kami masih fokus pada pengelupasan cat di sekitar venue, pelepasan kursi-kursi lama," jelas Cepi.

"Papan skor lama masih akan dipakai, termasuk lampu di atas atap yang tidak akan diganti dan hanya dibersihkan saja. Intinya, kami menjaga bangunan dan benda-benda yang asli peninggalan 1962. IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) ingin mengembalikan Istora yang dulu megah dan mewah," ungkapnya.

Rencananya, proses renovasi akan selesai dalam jangka waktu 16 bulan atau diperkirakan selesai akhir 2017. Target hingga akhir tahun ini diharapkan bisa selesai mencapai 30 persen.

Lagi-lagi, banyaknya hal-hal yang belum mencapai kesepakatan dengan pihak terkait, seperti tim cagar budaya dan tim perencanaan serta federasi internasional membuat beberapa pekerjaan sedikit terhambat, termasuk soal struktur atap.

Mendengar cerita Cepi, tak sabar menanti wajah baru Istora setahun ke depan. Transformasi Istana Olahraga yang lebih modern tanpa menghilangkan sejarah dan peninggalan budaya yang ada di dalamnya. (bac/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER