Denpasar, CNN Indonesia -- Meski peta kekuatan pencak silat masih didominasi para atlet dari kawasan Asia tenggara, namun pelatih Indonesia Rony Syaifullah turut mewaspadai kekuatan pesilat Eropa dalam Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2016.
Para atlet pencak silat dari 40 negara siap bersaing menjadi yang terbaik pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-17 yang digelar di Gelanggang Olahraga Lila Bhuana, Denpasar, mulai 4-9 Desember mendatang.
"Kompetitor terberat Indonesia untuk negara Eropa adalah Belanda dan Belgia. Sementara di kawasan Asia ada Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Kami akan atur strategi," kata Rony.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun lalu, Kejuaraan Dunia Pencak Silat digelar di Phuket, Thailand. Di sana Indonesia menjadi juara umum dengan perolehan 9 emas, 2 perak, dan 3 perunggu.
"Sekarang tentunya kami berharap lebih baik dari Kejuaraan Dunia di Thailand. Ada 24 nomor yang kami tandingkan dan semua berpeluang dapat emas," ucap Rony soal target di kejuaraan dunia tahun ini.
Senada dengan Rony, pesilat Indonesia Awaluddin Nur pun optimistis tim Merah Putih mampu mengulangi kesuksesan tahun lau.
"Medali emas itu harga mati, itu target saya tahun ini," ujar Awaluddin.
"Tahun ini banyak muncul wajah-wajah baru, jadi butuh waktu untuk melihat kelemahan lawan. Lawan terberat masih Malaysia, Vietnam, dan Laos. Intinya kalau kita siap tanding, tidak mesti takut terhadap lawan yang ada," ucapnya melanjutkan.