Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mempertanyakan opsi pemindahan pelatnas angkat besi dari Olympic Center, Cibubur. Ia tetap akan menunggu laporan dari Satlak Prima sebelum memberi persetujuan.
"Pindah ke mana rencananya?" kata Imam membalikkan pertanyaan ketika dikonfirmasi
CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Kamis (22/12).
Sebelumnya, Pengurus Pesar Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat dan Binaraga (PB PABBSI) melalui Wakil Ketua Umumnya, Djoko Pramono, menyatakan telah menyiapkan sedikitnya dua opsi jika pelatnas angkat besi boleh dipindahkan sementara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan itu adalah tempat latihan di dekat Stadion Pakansari atau di bekas gelanggang angkat besi PON 2016 di Jalak Harupat, Bandung.
Saat ini kondisi tempat pelatnas angkat besi di Olympic Center, Cibubur, dianggap tak layak karena lantai yang sering rusak akibat tertimpa beban yang beratnya lebih dari 100 kilo gram setiap hari.
Mendapat laporan itu, Ketua Umum PB PABBSI Rosan Roeslani menyatakan kesedian untuk menutupi biaya sewa jika pelatnas angkat besi harus pindah sementara waktu. Pasalnya, target utama angkat besi adalah meraih medali emas di Asian Games 2018 dan Olimpiade 2020 dan persiapannya sudah harus dilakukan sejak dini.
"Bagus kalau begitu (Ketua Umum mau menanggung biaya). Tapi, saya tunggu laporan dari rapat di Satlak Prima dulu. Akan dilihat dulu, " kata Imam memberikan rambu.
Pengakuan tidak nyaman juga datang dari Eko Yuli Irawan yang menyumbangkan medali perak Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Ia menceritakan bahwa sudah dua kali tempat latihannya dibetulkan karena lantai rusak akibat beban berat dari besi yang diangkat atlet.
Hal itu membuat Eko dan pelatnas angkat besi lain tidak nyaman. Bahkan, ada tiga lifter putri yang saat ini belum ikut bergabung di pelatnas.
"Ya, tidak nyaman. Tapi mau bagaimana. Kami suka mengeluh ke pelatih, nanti pelatih bicara dengan manajer untuk disampaikan ke Satlak Prima. Tapi masa mau ngeluh terus. Kami diminta sabar sampai akhir Januari di sini," kata Eko.
(vws)