Meski tak secemerlang Vinales di sesi pramusim, duo Repsol Honda mengantongi hasil yang stabil di sesi pramusim dan lagi-lagi jadi akan penantang kuat untuk merebut gelar juara dunia.
Marc MarquezDi tes pertama di Sepang, Marc Marquez masih diganggu proses adaptasi sistem kendali elektronik (ECU) pada jenis mesin baru Honda. Mulai musim baru ini, Honda memang mengganti tipe mesin, dari semula mesin screamer ke jenis big bang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mesin berjenis screamer mempunyai kerja mesin yang agak lama dan sukar dikendalikan, sedangkan jenis big bang memiliki kerja mesin yang lebih cepat dan jinak. Karakter jenis mesin baru inilah yang otomatis mempengaruhi sistem eletronik motor RC213V.
Di sesi pramusim kedua di Phillip Island, Marquez sempat terlihat sudah mengatasi hal ini dan menjadi yang tercepat. Marquez juga mendapatkan hasil yang stabil selama tes dan simulasi balapan di Australia sehingga bisa disimpulkan ia sudah menjinakkan masalah adaptasi ECU ini.
Di Qatar, Marquez dihadapkan pada tantangan lain yaitu menggunakan
fairing baru Honda yang diharapkan memiliki
downforce lebih besar ketimbang motor tahun lalu. Hasilnya, Marquez terjatuh dua kali di tes hari pertama, dan terjatuh tiga kali di tes hari ketiga.
Seandainya Marquez bisa mengatasi hal ini, maka dua perubahan besar yaitu pada tipe mesin dan juga fairing akan menjadi solusi kelemahan terbesar motor Honda: lemah saat akselerasi di lintasan lurus.
Dani PedrosaPebalap Spanyol ini tak pernah benar-benar mencuri perhatian ataupun benar-benar terpuruk di sesi pramusim. Satu kata yang bisa menggambarkan persiapannya jelang musim baru adalah: konsisten. Di Australia, Pedrosa mengakhiri pramusim di tempat ketiga secara keseluruhan, dan juga berada di posisi tiga di tes hari ketiga di Qatar.
Satu hal yang berbeda dari Pedrosa di musim baru ini adalah ia akan berada di bawah naungan Sete Gibernau yang menjadi pelatih pribadinya. Tanpa cedera yang sempat mengganggu perjalanannya di musim 2016, Pedrosa bisa memberikan gangguan bagi peta persaingan merebut gelar juara dunia.
Tak heran jika Marc Marquez menyebut namanya sebagai salah satu pebalap yang berpotensi juara dunia selain Rossi dan Vinales.