Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo memutuskan pelaksanaan moratorium pembangunan Olympic Center di kawasan Gedung PP PON Cibubur ditunda. Sedikitnya, ada empat poin yang membuat Presiden memutuskan hal tersebut.
Menurut Presiden melalui surat yang dikeluarkan Sekretaris Kabinet pada 11 April 2017, sarana sport science telah tersedia di universitas-universitas di Indonesia disertai dengan dukungan ahli di bidangnya. Presiden juga meminta untuk lebih efektif dan efisien untuk mengoptimalisasikan sarana yang sudah ada untuk meningkatkan prestasi atlet nasional.
Di samping itu, dengan kondisi keuangan negara yang kurang mendukung serta pembangunan yang dinilai terburu-buru, hal itu dnilai akan membuat mutu bangunan jadi kurang maksimal nantinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehubungan dengan hal tersebut, Presiden memberikan arahan agar pembangunan Sport Center Indonesia sebaiknya tidak dilakukan saat ini," ucap Presiden dalam surat yang ditandatangani Pramono Anung selaku Sekretaris Kabinet.
Menpora juga diminta untuk mengalihkan anggaran pembangunan Olympic Center itu untuk melengkapi sarana sport science yang belum tersedia di Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta dan Universitas Pendidikan Indonesia.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto menerangkan, pihaknya justru bersyukur dengan penundaan tersebut. Dengan demikian, anggaran tersebut bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sport science di tiga universitas terkait.
Menurut Gatot, rektor dari ketiga universitas tersebut juga sudah dipanggil Wakil Presiden Jusuf Kalla sebulan lalu untuk membicarakan hal tersebut.
"Hal ini bukan berarti pemerintah tidak memandang perlu dana untuk Olympic Center. Tetap perlu, tetapi tidak untuk saat ini karena ada kebutuhan lain yang lebih penting dan dana tetap dialihkan untuk sport science," jelas Gatot melalui keterangan resminya kepada wartawan, Kamis (4/5).
Gatot menyebut Kemenpora sedang menunggu Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) untuk beberapa kebutuhan nyata pemenuhan sport science di tiga universitas yang ditunjuk.
Kendati ditunda, Gatot memastikan latihan beberapa cabang olahraga yang terpusat di Cibubur akan tetap berjalan, seperti taekwondo dan panahan. Kedua cabor masih bisa menggunakan fasilitas di bangunan baru sumbangan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Namun pengalihan anggaran ini masih harus dibicarakan dengan Bapenas karena harus dibuka blokir (anggaran) dulu sesuai prosedur. Ada kemungkinan juga jika diizinkan, Kemenpora akan gunakan sebagian dana untuk keperluan persiapan Asian Para Games yang belum cukup," tuturnya.