Susy Susanti: Indonesia Bisa Tekuk Denmark di Piala Sudirman

CNN Indonesia
Sabtu, 13 Mei 2017 22:10 WIB
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti menilai Indonesia memiliki potensi menang saat menghadapi Denmark di Grup D Piala Sudirman 2017.
Pebulutangkis legendaris Indonesia Susy Susanti sebut Indonesia bisa bungkam Denmark. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Susy Susanti menilai Indonesia memiliki potensi untuk mengalahkan Denmark di Grup D Piala Sudirman 2017.

Indonesia menempati unggulan keenam di Grup D bersama dengan unggulan kedua, Denmark, dan unggulan kesembilan, India.

Susy mengakui, kekuatan Denmark saat ini memang lebih merata. Tapi, di beberapa sektor Indonesia punya catatan keunggulan atas Denmark.

"Kami akan usaha karena kami ada potensi menang (lawan Denmark). Tunggal putri kita lebih unggul. Ganda putra juga bisa. Kami harap ganda putri dan ganda campuran juga bisa sumbang poin," kata Susy.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peraih medai Olimpiade 1992 Barcelona itu memprediksi persaingan Indonesia dan Denmark akan berlangsung ketat. Namun, bukan berarti Indonesia tidak bisa mencuri keunggulan. "Harapannya saat ini ya juara grup dulu," ujarnya.

Saat ini intensitas latihan skuat Merah Putih sudah dikurangi sepekan jelang keberangkatan ke Gold Coast, Australia. Bahkan porsi latihan yang diberikan hanya kurang dari setengah porsi dari biasanya.

"Lebih banyak ke teknik dan pola permainan. Akurasi dan fisik tetap harus dijaga," ungkapnya.

Mengulas sejarah Piala Sudirman 1989, kala itu Susy menjadi kunci kemenangan bagi tim Indonesia. Ia pun berharap bisa menularkan semangat dan prestasi kepada para juniornya.

"Sudah sering saya katakan bahwa sebelum pertandingan berakhir kita belum tahu siapa yang menang. Jadi jangn pernah patah semangat. Bahkan meski kita melawan yang ranking di atas kita," ujar Susy.

"Satu lagi, laga regu dan individu itu berbeda. Karena banyak yang individu tidak masuk ranking dunia, tapi di beregu dia luar biasa. Contoh, tahun lalu saat Thomas-Uber, kita tidak diunggulkan, tapi bisa sampai final. Jadi secara tim Indonesia cukup bagus. Itu dampak kebersamaan yang bisa angkat prestasi," bebernya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER