Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla, memberi kesempatan bermain kepada semua pemainnya di SEA Games 2017. Jadwal pertandingan yang mepet membuat Milla harus sering merotasi sejumlah pemain di skuatnya.
Dari 20 pemain yang tampil, banyak di antaranya yang mampu mencuri perhatian. Sejumlah pemain macam Septian David Maulana, Evan Dimas, dan duo kiper Kartika Ajie serta Satria Tama.
CNNIndonesia.com mencoba mengulik satu per satu penggawa Garuda Muda yang pernah diturunkan di laga SEA Games 2017:
Satria Tama: 8
 Satria Tama menjadi salah satu bintang Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2017. (AFP PHOTO / MOHD RASFAN) |
Satria Tama sebenarnya bukan menjadi kiper utama di awal-awal laga Timnas Indonesia. Dimainkan menggantikan Kurniawan Kartika Ajie dari bangku cadangan saat menghadapi Timor Leste, ia mulai menjadi starter saat Garuda Muda melawan Vietnam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat menghadapi Malaysia di semifinal dan Myanmar di perebutan tempat ketiga, ia mampu tampil gemilang. Meski kebobolan satu gol pada masing-masing laga itu, Satria Tama melakukan banyak penyelamatan krusial.
Kurniawan Kartika Ajie: 7,5
Sama halnya dengan Satria Tama, Kartika Ajie mampu tampil impresif. Indonesia seperti memiliki dua kiper identik dari segi kualitas. Kartika Aji sebenarnya lebih banyak diturunkan sebagai starter. Tercatat empat kali dari tujuh laga timnas, Kartika Ajie dimainkan sebagai starter.
Kartika Ajie tak sebanyak Satria Tama dalam membuat penyelamatan-penyelamatan amat krusial. Sama halnya dengan Satria Tama, respons Kartika Ajie amat cepat, plus penempatan posisinya cukup tepat.
Hansamu Yama Pranata: 7,5
 Hansamu Yama masih sulit mengontrol emosi di atas lapangan. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A) |
Kapten Timnas Indonesia U-22 Hansamu Yama Pranata termasuk salah satu 'tembok kukuh' di lini pertahanan Garuda Muda. Ia paling banyak berperan dalam mementahkan peluang-peluang emas tim-tim lawan.
Meski demikian, kelemahan paling mendasar adalah emosinya yang sulit terkontrol. Sebagai kapten yang seharusnya bisa menenangkan, ia pernah terpancing keributan dengan pemain Kamboja sehingga harus absen lawan Malaysia karena akumulasi kartu kuning.
Andi Setyo: 7,5Andi Setyo merupakan bek tengah yang paling tangguh menjaga lini pertahanan Timnas Indonesia U-22. Pengamatannya amat bagus dalam menutup pergerakan para penyerang, termasuk striker lawan.
Tak seperti Hansamu, Andi juga masih mampu mengontrol emosinya sebagai bek yang kerap diganggu para penyerang lawan. Nilai 7,5 pun layak diberikan kepada bek tengah PS TNI tersebut.
Ryuji Utomo: 6Ryuji Utomo tak terlalu banyak diandalkan di sektor bek tengah. Ia tercatat hanya dua kali dimainkan dan itu pun dari bangku cadangan.
Ricky Fajrin: 7,5Ricky Fajrin salah satu pemain serba bisa yang dimiliki Timnas Indonesia. Berposisi asli sebagai bek sayap, Ricky lebih sering bermain sebagai bek tengah di SEA Games 2017.
Tercatat hanya sekali ia dimainkan sebagai bek kiri pada laga terakhir lawan Myanmar. Kejeliannya dalam mengantisipasi penyerang-penyerang lawan juga jadi nilai plus pemain asal Bali United tersebut.
Gavin Kwan Adsit: 7
 Gavin Kwan Adsit sering telat turun membantu pertahanan. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah) |
Timnas Indonesia memiliki salah satu bek sayap masa depan: Gavin Kwan Adsit. Bek Barito Putera itu terbilang tajam dalam membangun serangan. Umpan-umpan silangnya sangat berbahaya, dan naluri mencetaknya cukup bagus.
Di balik kelebihannya, kekurangan Gavin adalah masih kurang disiplin kembali ke posnya ketika maju membantu menyerang.
Rezaldi Hehanusa: 7,5
 Rezaldi Hehanusa salah satu pemain konsisten di Timnas Indonesia U-22. (AFP PHOTO / MOHD RASFAN) |
Jika Gavin Kwan beroperasi di sisi kanan, ada Rezaldi Hehanusa yang beroperasi di sisi kiri pertahanan Timnas Indonesia. Sama dengan Gavin, Rezaldi juga memiliki kecepatan, stamina, akurasi umpan, bahkan tembakan jitu.
Satu-satunya gol yang ia cetak ke gawang Myanmar pada laga terakhir jadi nilai lebihnya. Gol itu memupus peluang Myanmar menyamakan kedudukan setelah sempat tertinggal 1-2.
I Putu Gede: 6,5
 I Putu Gede bersaing ketat dengan Gavin Kwan Adsit. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H.) |
I Putu Gede termasuk bek kanan yang dibawa Luis Milla ke SEA Games 2017. Namun, porsi bermainnya tak sebanyak Gavin Kwan Adsit. Tercatat hanya tiga kali Putu Gede dimainkan sebagai starter dalam satu laga penuh.
Putu Gede memiliki intersep yang bagus sebagai bek sayap. Namun, ia juga masih kerap melakukan kecerobohan sehingga memberikan penyerang lawan tendangan bebas.
Evan Dimas: 8
 Peran Evan Dimas di lini tengah sulit digantikan. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan) |
Evan Dimas menjadi gelandang yang paling mengisi bentuk permainan Garuda Muda seperti yang diinginkan pelatih Luis Milla. Melalui kakinya, aliran bola bisa mengalir lancar dari lini tengah ke lini depan. Tak jarang ia kerap menjadi incaran kekasaran para pemain lawan.
Evan Dimas termasuk pemain yang nyaris selalu dimainkan Milla sebagai starter. Satu-satunya ia absen ialah saat Garuda Muda melawan Vietnam karena akumulasi kartu kuning.
Muhammad Hargianto: 7,5Muhammad Hargianto dan Evan Dimas ibarat dua keping mata uang yang tak bisa dipisahkan. Perannya selalu melapisi Evan Dimas di lini tengah.
Dalam situasi kehilangan bola, Hargianto lah yang selalu rajin mengejar bola merebut kembali penguasaan. Bola kemudian diarahkan kepada Evan Dimas untuk dialirkan lagi ke lini depan dari sisi sayap maupun tengah.
Staminanya yang cukup prima jadi modal utama. Namun, salah satu kelemahannya adalah permainannya yang kadang keras kerap membuatnya melakukan pelanggaran.
Hanif Sjahbandi: 6,5Hanif Sjahbandi termasuk menjadi pelapis Hargianto yang kerap dimainkan. Ia juga sukses menggantikan Evan Dimas saat lawan Vietnam untuk menjaga lini tengah Timnas Indonesia.
Namun, kemampuan Hanif dalam menguasai bola tak cukup kuat sehingga bola kerap lepas dari kakinya. Ia juga masih sering membuat pelanggaran.
Asnawi Mangkualam: 6Satu lagi pelapis Hargianto adalah Asnawi Mangkualam Bahar. Performanya tidak terlalu menonjol karena hanya dua kali dimainkan dari bangku cadangan.
Septian David: 8
 Septian David Maulana sukses membuktikan kualitasnya di SEA Games 2017. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan) |
Septian David merupakan gelandang serang yang paling diandalkan Timnas Indonesia di SEA Games 2017. Berkat insting gol dan assist-nya yang ciamik, ia sukses membawa Timnas Indonesia hingga meraih medali perunggu.
Septian David total mencetak tiga gol dan merupakan pendetak gol terbanyak di Garuda Muda. Salah satu assist terbaiknya adalah umpan silang ke Marinus Wanewar yang berbuah satu-satunya gol ke gawang Timor Leste
Febri Hariyadi: 7Febri Hariyadi termasuk pemain yang sering kali membuat bek sayap lawan kesulitan. Kemampuan individu dalam menggiring bola dan kecepatannya menjadi senjata andalan.
Umpan-umpannya yang akurat pun amat membahayakan pertahanan lawan dari sisi sayap. Meski demikian, Febri kerap terlalu memaksakan untuk membawa bola ke pertahanan lawan.
Yabes Roni: 6,5
 Yabes Roni masih sering kebingungan di lini pertahanan lawan. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A) |
Yabes Roni termasuk winger yang juga sangat gesit bersama para penyerang lainnya di Timnas Indonesia. Pergerakannya selalu membuat pertahanan lawan keteteran.
Luis Milla juga pernah menempatkannya sebagai striker karena ia dinilai memiliki agresivitas tinggi di depan gawang. Sayang, Yabes sering kebingungan di depan gawang lawan dan sering salah dalam ambil keputusan akhir.
Saddil Ramdani: 7Saddil Ramdani merupakan gelandang dengan kemampuan komplet, bisa dimainkan sebagai gelandang serang maupun winger. Pergerakan, akurasi tembakan dan assistnya juga kerap memecah kebuntuan untuk Timnas Indonnesia.
Osvaldo Haay: 7Pergerakan Osvaldo Haay yang sangat gesit dan eksplosif kerap merepotkan pertahanan lawan. Ia kerap menusuk masuk ke kotak penalti dari sisi sayap.
Hanya saja, umpan-umpanya di sisi sayap kadang tidak akurat sehingga sia-sia. Sama dengan Febri, ia juga kerap memaksakan membawa bola tanpa melihat rekan-rekannya.
Ezra Walian: 6,5
 Ezra Walian hanya mencetak satu gol bersama Timnas Indonesia U-22. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A) |
Ezra Walian selalu bergantian dipasangkan Marinus Wanewar sebagai striker di Timnas Indonesia U-22 selama SEA Games 2017. Kelebihannya ada pada postur dan menjaga penguasaan bola di lini depan. Umpan-umpannya pendeknya cukup membuka peluang para penyerang untuk membobol gawang.
Sebagai striker, perannya menjadi tembok pemantul lini kedua di sektor depan. Kekurangannya adalah kecepatannya yang rendah ketika menerima umpan jauh dari belakang.
Marinus Wanewar: 6Satu lagi striker tinggi yang dimiliki Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2017. Posturnya yang tinggi membuatnya unggul dalam duel bola udara di depan.
Sayangnya, Marinus kerap kehilangan bola karena kemampuan penguasaan bolanya masih lemah. Ia pun masih sering salah umpan. Perilaku di lapangan Marinus juga sering merugikan Timnas Indonesia U-22.