Gavin Kwan Adsit: 7
 Gavin Kwan Adsit sering telat turun membantu pertahanan. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah) |
Timnas Indonesia memiliki salah satu bek sayap masa depan: Gavin Kwan Adsit. Bek Barito Putera itu terbilang tajam dalam membangun serangan. Umpan-umpan silangnya sangat berbahaya, dan naluri mencetaknya cukup bagus.
Di balik kelebihannya, kekurangan Gavin adalah masih kurang disiplin kembali ke posnya ketika maju membantu menyerang.
Rezaldi Hehanusa: 7,5
 Rezaldi Hehanusa salah satu pemain konsisten di Timnas Indonesia U-22. (AFP PHOTO / MOHD RASFAN) |
Jika Gavin Kwan beroperasi di sisi kanan, ada Rezaldi Hehanusa yang beroperasi di sisi kiri pertahanan Timnas Indonesia. Sama dengan Gavin, Rezaldi juga memiliki kecepatan, stamina, akurasi umpan, bahkan tembakan jitu.
Satu-satunya gol yang ia cetak ke gawang Myanmar pada laga terakhir jadi nilai lebihnya. Gol itu memupus peluang Myanmar menyamakan kedudukan setelah sempat tertinggal 1-2.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
I Putu Gede: 6,5
 I Putu Gede bersaing ketat dengan Gavin Kwan Adsit. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H.) |
I Putu Gede termasuk bek kanan yang dibawa Luis Milla ke SEA Games 2017. Namun, porsi bermainnya tak sebanyak Gavin Kwan Adsit. Tercatat hanya tiga kali Putu Gede dimainkan sebagai starter dalam satu laga penuh.
Putu Gede memiliki intersep yang bagus sebagai bek sayap. Namun, ia juga masih kerap melakukan kecerobohan sehingga memberikan penyerang lawan tendangan bebas.
Evan Dimas: 8
 Peran Evan Dimas di lini tengah sulit digantikan. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan) |
Evan Dimas menjadi gelandang yang paling mengisi bentuk permainan Garuda Muda seperti yang diinginkan pelatih Luis Milla. Melalui kakinya, aliran bola bisa mengalir lancar dari lini tengah ke lini depan. Tak jarang ia kerap menjadi incaran kekasaran para pemain lawan.
Evan Dimas termasuk pemain yang nyaris selalu dimainkan Milla sebagai starter. Satu-satunya ia absen ialah saat Garuda Muda melawan Vietnam karena akumulasi kartu kuning.
Muhammad Hargianto: 7,5Muhammad Hargianto dan Evan Dimas ibarat dua keping mata uang yang tak bisa dipisahkan. Perannya selalu melapisi Evan Dimas di lini tengah.
Dalam situasi kehilangan bola, Hargianto lah yang selalu rajin mengejar bola merebut kembali penguasaan. Bola kemudian diarahkan kepada Evan Dimas untuk dialirkan lagi ke lini depan dari sisi sayap maupun tengah.
Staminanya yang cukup prima jadi modal utama. Namun, salah satu kelemahannya adalah permainannya yang kadang keras kerap membuatnya melakukan pelanggaran.
Hanif Sjahbandi: 6,5Hanif Sjahbandi termasuk menjadi pelapis Hargianto yang kerap dimainkan. Ia juga sukses menggantikan Evan Dimas saat lawan Vietnam untuk menjaga lini tengah Timnas Indonesia.
Namun, kemampuan Hanif dalam menguasai bola tak cukup kuat sehingga bola kerap lepas dari kakinya. Ia juga masih sering membuat pelanggaran.
Asnawi Mangkualam: 6Satu lagi pelapis Hargianto adalah Asnawi Mangkualam Bahar. Performanya tidak terlalu menonjol karena hanya dua kali dimainkan dari bangku cadangan.
Septian David: 8
 Septian David Maulana sukses membuktikan kualitasnya di SEA Games 2017. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan) |
Septian David merupakan gelandang serang yang paling diandalkan Timnas Indonesia di SEA Games 2017. Berkat insting gol dan assist-nya yang ciamik, ia sukses membawa Timnas Indonesia hingga meraih medali perunggu.
Septian David total mencetak tiga gol dan merupakan pendetak gol terbanyak di Garuda Muda. Salah satu assist terbaiknya adalah umpan silang ke Marinus Wanewar yang berbuah satu-satunya gol ke gawang Timor Leste
Febri Hariyadi: 7Febri Hariyadi termasuk pemain yang sering kali membuat bek sayap lawan kesulitan. Kemampuan individu dalam menggiring bola dan kecepatannya menjadi senjata andalan.
Umpan-umpannya yang akurat pun amat membahayakan pertahanan lawan dari sisi sayap. Meski demikian, Febri kerap terlalu memaksakan untuk membawa bola ke pertahanan lawan.