Jakarta, CNN Indonesia -- Tak bisa dimungkiri bulutangkis selalu menjadi andalan Indonesia di setiap ajang multicabang olahraga dunia, termasuk Asian Games.
Total, Indonesia sudah mengoleksi 60 medali emas, 95 perak, dan 203 perunggu dari 17 kali gelaran Asian Games yang diikuti. Sebanyak 26 medali emas atau sekitar 43 persen diraih dari lapangan bulutangkis.
Selain 26 medali emas, bulutangkis juga mengoleksi 25 perak dan 40 perunggu dengan total 91 medali yang disumbangkan di Asian Games. Di antara ratusan atlet bulu tangkis yang pernah membela Indonesia di Asian Games, Christian Hadinata menjadi sosok yang paling sukses
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lima emas adalah pembuktian sang atlet spesialis ganda yang tidak terkejar hingga kini baik oleh rekan-rekan di masanya maupun para junior.
 Christian Hadinata sempat menjadi pelatih di pelatnas PBSI Cipayung. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama) |
Kiprah Christian dimulai sejak Asian Games 1974. Di Teheran, Iran, medali emas pertama diraih saat ia meraih turun di nomor ganda campuran bersama dengan Regina Masli. Selain emas, Christian Hadinata yang juga turun di nomor ganda putra dan tim beregu putra berhasil membawa pulang medali perak.
Empat tahun berselang, pria kelahiran Purwokerto 11 Desember 1949 itu kembali dipercaya untuk memperkuat skuat tim bulutangkis Merah Putih pada Asian Games 1978 di Bangkok, Thailand. Ia berhasil menyumbangkan medali emas di nomor ganda putra bersama Ade Chandra dan di tim beregu putra.
Berpasangan dengan Imelda Wiguna di ganda campuran, Christian Hadinata juga meraih perunggu.
 Christian Hadinata sukses merebut lima medali emas di Asian Games 2018. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat) |
Pada Asian Games 1982 di Delhi India, kekuatan Christian Hadinata belum juga habis di dunia bulutangkis. Kala itu ia mampu menyumbangkan dua medali emas dan satu perak.
Medali emas direbut di nomor ganda putra bersama Icuk Sugiarto dan ganda campuran bersama Ivana Lie. Sedangkan perak ia raih di nomor tim beregu putra.
Asian Games 1986 di Seoul, Korea Selatan, menjadi penampilan terakhir Christian Hadinata sebelum memutuskan gantung raket. Aksi penutupnya di pesta olahraga Asia hanya menghasilkan perak di nomor beregu putra.
(nva/jun)