Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan penyerang
Timnas Indonesia era 1990-an, Indriyanto Nugroho, berharap skuat Merah Putih mengontrol emosi saat lawan Thailand dalam penyisihan Grup B Piala AFF 2018 di Stadion Rajamangala pada Sabtu (17/11).
Indriyanto ingin melihat Timnas Indonesia tidak bermain penuh emosi seperti ketika laga perdana lawan timnas Singapura di Stadion Nasional, Jumat (9/11). Ketika itu, skuat Merah Putih kalah dengan skor 0-1.
Kendati demikian tim asuhan Bima Sakti itu bisa menang di pertandingan selanjutnya lawan Timor Leste dengan skor 3-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (13/11), sehingga asa untuk lolos Grup B tetap terjaga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paling tidak, kuncinya hanya mental pemain nantinya. Saya selalu bilang, kontrol emosi Timnas Indonesia harus selalu diredam sama Coach Bima. Karena kalau udah ketinggalan terus tidak bisa buat gol, pasti emosi tidak terkontrol," kata Indriyanto kepada
CNNIndonesia.com pada Kamis (14/11).
"Contohnya seperti pertandingan lawan Singapura. Bagaimana seorang I Putu Gede, pemain timnas, melakukan hal yang tidak seharusnya seperti itu. Seharusnya [Putu Gede] berpikir bagaimana tim kita bisa cetak gol tapi tidak dengan emosi.
Sama dengan Bima Sakti, Indriyanto merupakan jebolan Primavera. Ia berharap mantan rekan setimnya tersebut bisa memberikan motivasi yang baik sebelum bertanding lawan Thailand.
 Menurut Indriyanto timnas Thailand sudah jauh lebih berkembang. (Thananuwat Srirasant/Lagardere Sport via affsuzukicup.com) |
Timnas Thailand saat ini, lanjut Indriyanto, berbeda ketika era 1990-an. Ia berpendapat permainan tim berjulukan Gajah Perang tersebut sudah luar biasa berkembang.
"Tapi namanya sepak bola, masih bisa di kejar. Tidak ada yang mustahil asal semuanya sesuai jalur, Mas Bima bisa bawa anak-anak sesuai jalur. Emosinya bisa dikontrol, bermainnya [Timnas Indonesia] bisa diperbaiki," ucap Indriyanto.
Puji Andik VermansahJelang pertandingan lawan Timnas Thailand, Indriyanto ingin agar Bima mempertahankan formasi pemain seperti ketika lawan Timor Leste, kecuali Febri Hariyadi. Ia berpendapat Febri bermain kurang baik ketika lawan Timor Leste.
"Maaf saja, [Febri] jelek sekali. Tidak ada kontribusinya di permainan kemarin. Di sisi lain, Andik [Vermansah] luar biasa," ujar Indriyanto.
 Febri Hariyadi dinilai tampil kurang baik saat melawan Timor Leste. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
"Lalu setelah masuk Riko [Simanjuntak], [Stefano] Lilipaly, dan Bayu [Pradana], [permainan Timnas Indonesia] ada perubahan. Menurut saya, permainanTimnas Indonesia [vs Timor Leste] ada perubahan dibandingkan ketika lawan Singapura," ujarnya melanjutkan.
Tantangan Bima SaktiMeski begitu, Indriyanto merasa bangga sahabat dia di Primavera kini menjabat sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia. Ia menyampaikan agar masyarakat tidak tebruru-buru menilai kinerja Bima.
"Saya minta dukungan masyarakat semoga trio BKK [Bima Sakti, Kurniawan Dwi Yulianto, Kurnia Sandy] ini bisa memberikan yang terbaik, kan [Timnas Indonesia] ini masih seumur jagung. Sebagai sejawat juga, kami tetap memberikan dukungan. Tantangan yang dibebankan ke Mas Bima kan tidak ringan," ucapnya.
(map/bac/sry)