Satgas Anti Mafia Bola Kembali Datangi Asprov PSSI Jatim

CNN Indonesia
Selasa, 15 Jan 2019 13:23 WIB
Kantor Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Asprov PSSI) Jawa Timur kembali didatangi sejumlah personil kepolisian, Selasa (15/1) siang.
Kantor Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Timur. (CNN Indonesia/Farid)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kantor Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Asprov PSSI) Jawa Timur kembali didatangi sejumlah personil kepolisian, Selasa (15/1) siang. Informasi yang dihimpun, mereka adalah anggota Satgas Anti Mafia Bola.

Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, tampak tiga orang petugas dan beberapa staf Asprov di dalam kantor yang terletak di Jalan Ketampon, Surabaya.

Namun saat dikonfirmasi, salah seorang anggota satgas kemudian menolak kehadiran awak media yang berniat meliput kegiatan mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian ia membenarkan bahwa pihaknya kini memang tengah melakukan kegiatan operasi di dalam kantor Asprov.

"Iya benar [ada kegiatan satgas]," kata salah seorang anggota Satgas Anti Mafia Bola.

Ia menyebut tak ada satupun anggota kepolisian yang berhak menjelaskan yang sedang dilakukan tim Satgas di dalam kantor tersebut.

"Kami tidak bisa menjelaskan, nanti Pak Argo [Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono], yang pusat ya yang menjelaskan," ujar dia.

Yang pasti, kata dia, proses yang dilakukan Satgas Anti Mafia Bola masih terus berjalan di berbagai wilayah, termasuk di Jawa Timur.

Ia hanya meminta awak media untuk tak meliput kegiatannya, termasuk tidak mengambil gambar.

Sementara itu, Ketua Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh mengaku baru mendapatkan informasi kedatangan Satgas Anti Mafia Bola melakui stafnya.

Ia mengatakan, kedatangan Satgas tersebut memang mencari sejumlah berkas yang dengan kompetisi Piala Suratin, yang digelar dalam kurun waktu tertentu.

"Hanya meminta data dokumen surat Piala Suratin 2009 sampai 2018," ujar Riyadh saat dikonfirmasi.

Riyadh yang mengaku tengah berada di Jakarta menyebut Satgas Anti Mafia Bola juga mencari dokumen pertanggungjawaban wasit saat Piala Suratin.

Namun kata Riyadh, tak semua dokumen bisa diserahkan PSSI ke Satgas, karena pihaknya membutuhkan waktu yang lebih lama lagi.

"Bagaimana pertanggungjawaban wasit saja dan butuh waktu juga jika cari dokumen 2009," kata Riyadh.

Sebelumnya, sejumlah polisi juga mendatangi kantor Asprov PSSI Jawa Timur pada 27 Desember 2018. Kedatangan polisi tersebut, diduga untuk mencari sejumlah dokumen terkait struktur kepengurusan Asprov. (frd/har/nva)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER