Jakarta, CNN Indonesia -- Klub-klub
Liga 1 terkejut Plt Ketua Umum
PSSI Joko Driyono ditetapkan sebagai
tersangka atas dugaan perusakan dan pencurian barang bukti yang dilakukan oleh tiga orang tersangka lain yang telah ditetapkan pekan lalu.
"Kaget, bahkan tidak menyangka. Karena sosok beliau yang tenang, namun Joko Driyono ditetapkan sebagai tersangka," kata
Media Officer Perseru Serui Thamrin Sinambela kepada
CNNIndonesia.com pada Sabtu (16/2).
"Ditetapkannya salah satu petinggi PSSI menjadi tersangka mengikuti beberapa tersangka lainnya, biarlah penegakan hukum dipatuhi dan dijalani dengan baik demi kemajuan sepakbola indonesia yang berkualitas dan bermartabat ke depan," katanya menambahkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Thamrin berpendapat PSSI sebaiknya segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) ketimbang status Plt Ketum diberikan kepada Iwan Budianto yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketum.
Pasal 39 Ayat 6 dari Statuta PSSI sendiri menyebutkan 'Apabila Ketua Umum tidak ada atau berhalangan, maka Wakil Ketua Umum dengan usia tertua akan menggantikannya' sehingga Iwan bisa menggantikan Jokdri.
 Joko Driyono telah ditetapkan sebagai tersangka. (ANTARA FOTO/Reno Esnir) |
Sementara KLB baru bisa digelar jika 2/3 dari jumlah anggota membuat permohonan tertulis dan KLB harus diadakan dalam waktu tiga bulan setelah diterimanya permintaan tersebut. Permintaan ini harus mencantumkan agenda yang akan dibicarakan.
Apabila Exco tidak menggelar KLB setelah mendapat permohonan tertulis, anggota mengajukan permintaan dapat mengadakan kongres sendiri. Sebagai usaha terakhir, anggota bisa meminta bantuan dari FIFA.
"[KLB] diperlukan, supaya PSSI ada yang pimpin," ucap Thamrin.
Senada dengan Perseru, manajer Persija Jakarta Ardhi Tjahjoko juga membuka kemungkinan KLB. Namun ia cenderung netral jika harus memilih KLB, atau Iwan menggantikan Joko.
"Kalau memang itu diperlukan, ya silakan saja. Bagi saya [KLB atau Iwan], ikuti prosedur yang ada," ucapnya.
 Joko Driyono akan diperiksa sebagai tersangka pekan depan. (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama) |
Menanggapi penetapan Joko sebagai tersangka, Ardhi menyerahkan seluruh persoalan kepada Satgas Anti Mafia Bola.
"Dengan ditetapkannya beberapa tersangka Mafia Sepak Bola, mudah-mudahan kedepannya sepak bola Indonesia akan baik kembali dan bisa berprestasi," ujar dia.
Tetap FokusSementara itu Media Officee Arema FC Sudarmaji optimistis Joko dan PSSI bisa melewati ujian dari Satgas Anti Mafia Bola. Ia juga menyebut proses hukum yang dijalani Joko tidak terkait sama sekali dengan dugaan pengaturan skor bagi PSSI dan kompetisi liga Indonesia, serta turnamen di bawah naungan PSSI.
"Semoga [PSSI] tetap fokus dan semangat meraih prestasi," tutur Sudarmadji.
Soal KLB, Sudarmadji ingin agar semua melihat masalah ini secara obyektif dan mengikuti statuta PSSI.
"Kami tetap yakin sinergi satgas dengan Komite Ad Hoc Integrity akan segera menuntaskan persoalan ini. Sepakbola kita butuh
image. Karena jangan sampai kehilangan daya tarik baik bagi pecinta bola maupaun
sponsorship," pungkas Sudarmaji.
(vws)