Direktur Operasional (Dirops) operator PT Liga Indonesia Baru (LIB), Sujarno menerangkan Liga 1 2020 akan dilanjutkan mulai 1 Oktober sampai 28 Februari 2021 hanya di Pulau Jawa.
Terkait format, Sujarno memastikan tidak ada perubahan dalam lanjutan Liga 1 2020 di tengah pandemi Covid-19. Termasuk tidak akan terlalu memadatkan jadwal kompetisi yang sempat terhenti dan beririsan dengan agenda AFC maupun FIFA.
"Kami rencana memulai kompetisi 1 Oktober ke 28 Februari. Nanti jadwalnya akan kami rilis. Setelah kemarin diskusi dengan PSSI, hari ini kami menyurati klub secara resmi terkait dengan pemberitahuan kelanjutan kompetisi dengan formatnya."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melanjutkan kompetisi sesuai dengan format yang lama. Jadi, sudah tiga pekan yang berjalan dilanjutkan ke pekan keempat sampai ke pekan 34 nanti. Pesertanya tidak berubah. Yang berubah adalah format terkait dengan homebase tim yang luar Pulau Jawa nanti akan konsentrasikan di Jawa. Insyaallah di daerah Yogyakarta sekitarnya," jelas Sujarno melalui sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Jumat (10/7).
![]() |
Sujarno memastikan klub yang berdomisili di Pulau Jawa masih tetap bisa menjadikan markasnya sebagai kandang. Namun jika ada daerahnya yang masih tercatat sebagai zona merah Covid-19, tetap akan dipindahkan ke daerah yang lebih aman dan berstatus zona hijau.
LIB selaku operator resmi kompetisi Liga 1 juga telah menyurati klub terkait teknis kelanjutan dan pertandingan. Selanjutnya, masing-masing klub disebut Sujarno sudah bisa memanggil pemain dan memulai kembali latihan.
"Kalau misalnya Persebaya ikut [kompetisi], di sana [Surabaya] mungkin belum bisa, mereka bisa mencari homebase lain. Misalnya nanti di Sidoardjo, atau Madiun bisa juga. Kami juga meminta kepada klub untuk minta data tentang rencana homebase mereka di mana," jelasnya.
Terkait lima klub yang menyatakan sikap tidak setuju untuk melanjutkan kompetisi dengan berbagai pertimbangan, Sujarno mengatakan akan berkomunikasi kembali. Kelima klub yang menyatakan tidak setuju yakni, Persebaya Surabaya, Barito Putera, Persik Kediri, Persita Tangerang dan Persipura Jayapura.
Selain menunggu izin dan persetujuan dari pemerintah melaui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk bergulirnya kompetisi kembali, lima klub yang menyatakan menolak juga meminta jaminan dari LIB dan PSSI terkait keamanan pemain dari paparan Covid-19.
LIB dan PSSI secara bersama-sama juga dipastikan bakal berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Gugus Tugas untuk meminta izin dan persetujuan sebelum kompetisi dilanjutkan di tengah pandemi.
"Pada saatnya kami akan koordinasi dan komunikasi dengan gugus tugas, baik PSSI maupun LIB. Ini [penolakan klub] karena kami sejak penangguhan LIB belum berkomunikasi. Ini komunikasi awal. Surat yang kami luncurkan itu nanti ditindaklanjuti, minggu depan kami akan virtual meeting dengan klub-klub itu. Di sini kami bahas, komunikasi terkait dengan kejelasan, informasi, dan perkembangan, yang sudah kami siapkan. Pasti akan kami jelaskan," ujar Sujarno.
LIB juga dikatakan Sujarno bakal membuat medical workshop yang diikuti LIB, PSSI, tim medis masing-masing klub dan Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan. Workshop itu ditujukan untuk meyakinkan bagaimana protokol kesehatan selama pertandingan bisa terjaga dengan baik.
"PSSI sudah membuat regulasi yang di dalamnya semua terkait dengan pasal-pasal yang mengatur tentang protokol kesehatan. Regulasi yang dikeluarkan PSSI nanti ada yang mengatur khusus terkait dengan protokol kesehatan," terangnya.
(ttf/bac)