Wiranto mengungkapkan alasan tak maju lagi dalam pencalonan Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) 2020-2024 pada Musyawarah Nasional (Munas), Kamis (5/11).
Dalam sambutannya di Pembukaan Munas PP PBSI 2020, Wiranto mengungkapkan dengan rasa berat hati tidak maju lagi dalam pencalonan Ketua Umum empat tahun ke depan.
"Dengan berat hati saya mengambil keputusan untuk tidak lagi mencalonkan diri sebagai Ketum PBSI, dengan pertimbangan untuk lebih fokus pada tugas saya sekarang sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tahu Presiden Jokowi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah bangsa yang sangat kompleks. Saya berharap semoga besok PBSI mendapat ketua umum baru yang tepat untuk masa bakti 2020-2024," kata Wiranto.
Wiranto akan mempertanggungjawabkan mandat yang diterimanya empat tahun lalu di Surabaya. Meski hanya satu periode jabatan, Wiranto mengaku PBSI merupakan organisasi yang membuatnya merasa sangat bangga.
"Walaupun saya pernah memangku jabatan Ketua Umum di tiga organisasi olahraga pusat, taekwondo, FORKI [karate], PB GABSI [brigde], namun secara tulus saya katakan bahwa saya merasa bangga dan terhormat pernah memimpin organisasi olahraga bulutangkis yang terbukti mampu mengibarkan bendera Merah Putih dan lagu Indonesia Raya di level internasional," jelasnya.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengucapkan terima kasih atas dedikasi Wiranto dan jajaran pengurus selama empat tahun memimpin PBSI. Ia berharap apa yang sudah ditorehkan selama empat tahun terakhir bisa dipertahankan dan diperbaiki ke depannya.
"Wiranto tidak bersedia lagi maju memimpin PBSI. Dedikasi beliau luar biasa. Atas mama pemerintah dan pribadi sebagai Menpora saya menghaturkan ucapan terima kasih atas dedikasi dan perhatian luar biasa kepada bulutangkis Indonesia," ujar Menpora.
(ttf/jun)