Mike Tyson menyadari kemungkinan mati saat melawan Roy Jones Jr. pada pertarungan tinju ekshibisi di Staples Center, Los Angeles, Sabtu (28/11) malam waktu setempat.
Sejumlah pihak mengkhawatirkan kondisi Tyson dan Jones yang memutuskan kembali naik ring dalam pertarungan ekshibisi. Meski sudah melalui persiapan yang matang, Tyson yang sudah 54 tahun dan Jones 51 tahun, mengambil risiko besar di atas ring.
Dalam wawancara dengan ABC News, Tyson sadar risiko kehilangan nyawa saat melawan Jones cukup besar. Namun, Si Leher Beton mengaku siap menghadapi risiko yang ada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu adalah klausul tidak tertulis dalam kontrak kami, bahwa kapan saja selama latihan dan pertarungan, Anda bisa mati. Saya melihat hal [kematian] itu terjadi. Jadi ada kemungkinan besar itu terjadi dan kami berharap itu tidak terjadi. Tapi, dalam olahraga [kematian] bisa terjadi," ujar Tyson kepada ABC News.
![]() |
"Saya tidak akan melakukan hal ini jika saya tidak merasa gugup. Maksud saya, Anda tidak berpartisipasi dalam pertarungan di level seperti ini tanpa rasa gugup," sambung Tyson.
Duel melawan Jones merupakan bagian dari program 'Legends Only League' yang dibuat Tyson. Mantan juara dunia kelas berat tinju itu mengaku terinspirasi dari cerita mantan wide receiver NFL Jerry Rice.
"Tanya siapa saja mengenai siapa atlet yang ingin mereka lihat, Jerry Rice atau orang yang bermain di posisinya saat ini? Pasti mereka ingin melihat Jerry Rice bermain. Hanya karena masa keemasan [Jerry Rice] sudah lewat, apakah dia tidak bisa tampil lagi?" ucap Tyson.
Duel melawan Jones merupakan kali pertama Tyson naik ring sejak dikalahkan Kevin McBride pada 11 Juni 2005. Sementara Jones kali terakhir bertarung saat mengalahkan Scott Sigmon pada 8 Februari 2018.
(har/har/nva)