Manchester City relatif memiliki jalan mulus dalam tiga pertandingan berikutnya. Dalam jadwal Premier League, Bernardo Silva cs hanya akan menghadapi dua tim papan bawah dan satu tim papan tengah: Villa, West Brom, dan Sheffield United.
Poin Man City bisa makin bertambah karena akan melawan Burnley usai tiga laga yang di atas kertas relatif mudah itu sebelum jumpa Liverpool di pekan ke-23.
Villa bisa jadi lawan mudah bagi Man City karena skuad utama mereka tengah menjalani karantina Covid-19. Saat melawan Liverpool di Piala FA, Villa memainkan pemain muda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika rival tersandung dalam beberapa laga berikutnya, sedangkan Man City menyapu bersih dua pertandingan berikutnya dengan tiga poin, maka dengan sim salabim ala pesulap asal Denmark, Dante the Magician, The Citizens bisa mengambil alih puncak klasemen.
Torehan itu juga bisa jadi keajaiban dari Man City. Karena, hanya dalam tujuh pertandingan sejak menempati peringkat sembilan, Man City bisa langsung melesat mengudeta rivalnya di posisi teratas.
Sementara itu, usai melawan Sheffield United pada matchday berikutnya, The Red Devils akan ditantang tim yang tengah limbung, Arsenal.
Meski demikian, melawan The Gunners yang kini di peringkat ke-11 belum tentu jadi keuntungan bagi Man United. Pasalnya, pada pertemuan di putaran pertama di Old Trafford, MU tumbang 0-1 dari Arsenal.
Tidak hanya itu, di sepanjang musim ini, penguasa Liga Inggris itu juga tidak pernah menang melawan tim yang selama ini masuk kategori enam klub besar Premier League.
MU kalah 1-6 dari Tottenham Hotspur, imbang 0-0 melawan Chelsea, dibungkam Arsenal 0-0, dan sama kuat dengan Man City serta Liverpool 0-0.
Man United perlu terus meraih hasil positif, termasuk saat melawan Arsenal, karena di sisi lain Man City yang mulai pulih terus menebar teror.
Kondisi serupa juga bisa terjadi pada juara bertahan Liverpool. Usai melawan MU, Jordan Henderson cs sudah ditunggu Tottenham pada pekan ke-20.
Kegagalan meraih poin penuh bisa memberatkan langkah tim asal Kota Pelabuhan itu ke dalam persaingan menuju kampiun. Gelar juara yang diraih pada musim lalu pun bisa terlepas dan pindah ke kota lain.
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp sendiri menyadari, persaingan juara di Premier League musim ini sangat ketat, usai diimbangi MU.
Bahkan, Klopp juga yang mulai tidak yakin timnya bisa mempertahankan gelar juara dan memilih fokus dengan memperjuangkan posisi empat besar pada akhir musim nanti.
Badai cedera di jantung pertahanan benar-benar jadi pukulan telak bagi Klopp dan Liverpool. Meski demikian, The Reds tidak juga bergerak di bursa transfer guna mencari bek tengah dengan kualitas sepadan atau minimal mendekati Gomez dan Van Dijk.
Padahal, dengan memiliki lini belakang yang apik dan solid, Liverpool bisa kembali fokus mengasah ketajaman di lini serang agar bisa mempertahankan trofi Premier League.
Persoalan lini belakang ini perlu segera diatasi Klopp, agar Jordan Henderson tidak lagi 'diungsikan' sebagai bek tengah dan bisa menikmati permainan di lini tengah.
Klopp perlu meninjau performa rival mereka, Man City, yang sejauh ini mulai memiliki pertahanan yang bagus dengan hadirnya duet John Stones dan Ruben Dias. Stones sendiri dalam tiga pertandingan terakhir di semua ajang sudah mengoleksi tiga gol.
Peningkatan yang dimiliki Man City perlu dicermati betul rival mereka, terutama Man United dan Liverpool. Jika tidak, Pep Guardiola hanya tinggal mengayunkan tongkat sihirnya guna memindahkan Man City dari posisi kedua ke posisi pertama klasemen Liga Inggris.
(sry)