Jakarta, CNN Indonesia --
Manchester City diam-diam memanfaatkan momentum persaingan Liverpool dengan Manchester United yang tengah mengejar gelar juara Liga Inggris musim ini.
Entah disadari atau tidak oleh Man United dan Liverpool, Man City ini seperti jadi penyusup yang tiba-tiba bisa memberikan kerugian bagi mereka.
Ketika Man Utd dan Liverpool berjibaku dengan hasil akhir imbang 0-0 di Anfield pada pekan ke-18 Premier League, Man City justru menang besar 4-0 atas Crystal Palace.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang mengejutkan bukan hasil lawan Palace, tetapi posisi Man City yang kini nangkring di peringkat kedua klasemen menggeser Liverpool karena kemenangan telak itu.
Sejak pekan lalu, Liverpool di peringkat kedua klasemen karena kalah 0-1 dari Southampton, sementara MU menang 1-0 atas Burnley. Tetapi kini, Liverpool terjun ke posisi keempat.
Capaian itu membuka potensi The Citizens ke dalam persaingan gelar juara Premier League 2020/2021 yang dalam beberapa pekan terakhir berkutat pada Liverpool dan Man United semata.
Dalam beberapa matchday belakangan, Man City nyaris tidak terdengar geliatnya. Selain dilingkupi masalah inkonsistensi, Man City juga mengalami penundaan pertandingan karena imbas pandemi virus corona atau Covid-19.
[Gambas:Video CNN]
Akan tetapi, usai situasi tersebut penampilan tim asuhan Pep Guardiola itu justru menggebrak. Setelah diimbangi West Bromwich Albion 0-0 pada pekan ke-13, Man City selalu meraih kemenangan dalam lima pertandingan berikutnya.
Total 15 poin yang diraih Kevin de Bruyne dan kawan-kawan dalam lima pertandingan membuat mereka merangkak ke posisi kedua klasemen sementara setelah sebelumnya dua pekan bercokol di peringkat sembilan.
MU dan Liverpool patut waspada dengan pergerakan senyap Man City tersebut. Terutama bagi The Reds yang saat ini tergusur ke peringkat keempat klasemen usai imbang 0-0 dengan Man United dan Man City menang 4-0 atas Palace.
Posisi klasemen saat ini layak jadi alarm bagi MU dan Liverpool. Bukan saja karena performa apik Man City, tetapi juga karena Manchester Biru itu masih memiliki tabungan dua pertandingan.
Man City belum melakoni pertandingan pekan pertama melawan Aston Villa dan laga pekan ke-16 lawan Everton karena Covid-19. Laga tunda melawan Aston Villa rencananya digelar pada Kamis (21/1) dini hari waktu Indonesia. Sedangkan melawan Everton belum diketahui jadwal terbarunya.
Apabila Man City bisa menang dalam dua laga yang ditunda itu, maka rival sekota MU tersebut bisa di puncak klasemen dengan 41 poin atau unggul 4 poin atas Setan Merah.
Bahkan, sebelum Man City melakoni dua laga tunda itu, mereka sudah bisa di posisi teratas klasemen Premier League musim ini dalam dua pekan ke depan.
Peluang juara Liga Inggris enam kali itu ke puncak klasemen untuk kali pertama di musim ini terbuka lebar melihat lawan-lawan yang akan dihadapi pada pertandingan-pertandingan berikutnya.
Manchester City relatif memiliki jalan mulus dalam tiga pertandingan berikutnya. Dalam jadwal Premier League, Bernardo Silva cs hanya akan menghadapi dua tim papan bawah dan satu tim papan tengah: Villa, West Brom, dan Sheffield United.
Poin Man City bisa makin bertambah karena akan melawan Burnley usai tiga laga yang di atas kertas relatif mudah itu sebelum jumpa Liverpool di pekan ke-23.
Villa bisa jadi lawan mudah bagi Man City karena skuad utama mereka tengah menjalani karantina Covid-19. Saat melawan Liverpool di Piala FA, Villa memainkan pemain muda.
Jika rival tersandung dalam beberapa laga berikutnya, sedangkan Man City menyapu bersih dua pertandingan berikutnya dengan tiga poin, maka dengan sim salabim ala pesulap asal Denmark, Dante the Magician, The Citizens bisa mengambil alih puncak klasemen.
Torehan itu juga bisa jadi keajaiban dari Man City. Karena, hanya dalam tujuh pertandingan sejak menempati peringkat sembilan, Man City bisa langsung melesat mengudeta rivalnya di posisi teratas.
Sementara itu, usai melawan Sheffield United pada matchday berikutnya, The Red Devils akan ditantang tim yang tengah limbung, Arsenal.
Meski demikian, melawan The Gunners yang kini di peringkat ke-11 belum tentu jadi keuntungan bagi Man United. Pasalnya, pada pertemuan di putaran pertama di Old Trafford, MU tumbang 0-1 dari Arsenal.
Tidak hanya itu, di sepanjang musim ini, penguasa Liga Inggris itu juga tidak pernah menang melawan tim yang selama ini masuk kategori enam klub besar Premier League.
[Gambas:Video CNN]
MU kalah 1-6 dari Tottenham Hotspur, imbang 0-0 melawan Chelsea, dibungkam Arsenal 0-0, dan sama kuat dengan Man City serta Liverpool 0-0.
Man United perlu terus meraih hasil positif, termasuk saat melawan Arsenal, karena di sisi lain Man City yang mulai pulih terus menebar teror.
Kondisi serupa juga bisa terjadi pada juara bertahan Liverpool. Usai melawan MU, Jordan Henderson cs sudah ditunggu Tottenham pada pekan ke-20.
Kegagalan meraih poin penuh bisa memberatkan langkah tim asal Kota Pelabuhan itu ke dalam persaingan menuju kampiun. Gelar juara yang diraih pada musim lalu pun bisa terlepas dan pindah ke kota lain.
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp sendiri menyadari, persaingan juara di Premier League musim ini sangat ketat, usai diimbangi MU.
Bahkan, Klopp juga yang mulai tidak yakin timnya bisa mempertahankan gelar juara dan memilih fokus dengan memperjuangkan posisi empat besar pada akhir musim nanti.
Badai cedera di jantung pertahanan benar-benar jadi pukulan telak bagi Klopp dan Liverpool. Meski demikian, The Reds tidak juga bergerak di bursa transfer guna mencari bek tengah dengan kualitas sepadan atau minimal mendekati Gomez dan Van Dijk.
Padahal, dengan memiliki lini belakang yang apik dan solid, Liverpool bisa kembali fokus mengasah ketajaman di lini serang agar bisa mempertahankan trofi Premier League.
Persoalan lini belakang ini perlu segera diatasi Klopp, agar Jordan Henderson tidak lagi 'diungsikan' sebagai bek tengah dan bisa menikmati permainan di lini tengah.
Klopp perlu meninjau performa rival mereka, Man City, yang sejauh ini mulai memiliki pertahanan yang bagus dengan hadirnya duet John Stones dan Ruben Dias. Stones sendiri dalam tiga pertandingan terakhir di semua ajang sudah mengoleksi tiga gol.
Peningkatan yang dimiliki Man City perlu dicermati betul rival mereka, terutama Man United dan Liverpool. Jika tidak, Pep Guardiola hanya tinggal mengayunkan tongkat sihirnya guna memindahkan Man City dari posisi kedua ke posisi pertama klasemen Liga Inggris.